Majalah Sekolah Suatu Kegiatan Untuk Mengakselerasi Literasi Peserta Didik


Seperti halnya majalah dinding, majalah sekolah memiliki banyak manfaat. Selain manfaat yang sudah disebutkan pada mading, majalah sekolah dapat digunakan sebagai media promosi dan penyemai demokrasi. Isi media sekolah dalam bentuk majalah, tabloid, atau buletin merupakan gambaran dari aktivitas, kebijakan, dan pemikiran yang berkembang di suatu sekolah.

Sekolah dengan sistem managemen bagus, pemikiran guru dan peserta didik yang kritis dan cerdas dapat terbaca dalam sebuah penerbitan. Dengan begitu, sekolah tersebut secara otomatis akan terpromosikan. Penganggaran penerbitan majalah sekolah menjadi tanggung jawab sekolah bersama komite sekolah. Oleh karena itu, kepala sekolah berperan sebagai penanggung jawab majalah sekolah.


Struktur Dewan Redaksi Majalah Sekolah

Dalam hal membuat penerbitan sekolah, susunan dewan redaksi inilah yang terlibat sepenuhnya mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, sampai tahap evaluasi sebagai dasar untuk penerbitan berikutnya. Dewan redaksi sekurangkurangnya terdiri atas delapan unsur, yaitu: (1) pelindung; (2) pengarah; (3) pimpinan redaksi; (4) anggota redaksi; (5) sekretaris redaksi; (6) bendahara; (7) penata letak; (8) distributor; dan (9) wartawan.

  1. Pelindung, yatu kepala sekolah yang bertanggung jawab terhadap sistem pendanaan, isi penerbitan dan legalitas sebuah majalah sekolah.
  2. Pengarah, yaitu guru atau wakil kepala sekolah yang diberi wewenang oleh kepala sekolah. Pengarah memberikan usulan tema atau topik yang akan diangkat pada suatu penerbitan.
  3. Pemimpin redaksi, yaitu guru atau peserta didik yang diberi wewenang oleh kepala sekolah. Pemimpin redaksi setidaknya menguasai prinsip-prinsip jurnalistik dan manajemen praktis. Pemimpin redaksi harus bisa menangkap topik-topik aktual dan dibutuhkan pembaca serta menjabarkan bagian-bagian topik tersebut. Dalam manajemen majalah sekolah, pemimpin redaksi harus terbuka terhadap masukan dari anggota redaksi.
  4. Anggota redaksi, yaitu peserta didik yang menjadi staf redaksi. Anggota redaksi dilatih untuk terampil melakukan wawancara, menulis liputan sekaligus penanggung jawab rubrik. Anggota redaksi sebaiknya memiliki spesifikasi teknik penulisan sesuai rubrik yang menjadi tanggung jawabnya.
  5. Sekretaris redaksi, yaitu peserta didik anggota redaksi yang ditunjuk untuk menjadi sekretaris. Tugas utamanya adalah mengurus administrasi majalah sekolah, mempersiapkan rapat redaksi, merangkum notulen rapat dan mengagenda naskah yang masuk kemudian meneruskan kepada penanggung jawab masing-masing rubrik.
  6. Bendahara, yaitu guru atau peserta didik yang diberi wewenang mengurus keuangan majalah sekolah.
  7. Penata letak, yaitu peserta didik yang bertugas mengatur susunan tulisan, gambar, ilustrasi pada setiap halaman majalah sekolah. Penata letak mengatur perpaduan tulisan dan gambar, memilih jenis huruf, mengatur tampilan sampul majalah sehingga majalah sekolah tampil menarik, unik, artistik, estetik dan elegan.
  8. Distributor, yaitu peserta didik yang bertugas mendistribusikan hasil terbitan kepada warga sekolah dan instansi lain.
  9. Wartawan, yaitu peserta didik yang bertugas melakukan liputan berita dan penulisan artikel.

Semua unsur dewan redaksi harus bekerja sama untuk mewujudkan penerbitan yang ajeg, kredibel dan bermutu. Bagan berikut menggambarkan skema kerja dewan redaksi majalah sekolah.

Majalah Sekolah Suatu Kegiatan Untuk Mengakselerasi Literasi Peserta Didik

Sumber :

Seri Manual Gerakan Literasi Sekolah (GLS) di SMA
Gerakan Literasi Sekolah Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler

Direktorat Sekolah Menengah Atas
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan Tahun 2020