Teori taksonomi Tighe dan Wiggins (2005) mengungkapkan 6 (enam) bentuk pemahaman dalam penjelasan tentang Capaian Pembelajaran.
Pemahaman (understanding) adalah proses berpikir tingkat tinggi, bukan sekadar menggunakan informasi untuk menjelaskan atau menjawab pertanyaan.
Menurut Tighe dan Wiggins, pemahaman dapat ditunjukkan melalui kombinasi dari enam kemampuan berikut ini:
- Penjelasan (explanation)
- Interpretasi
- Aplikasi
- Empati
- Perspektif
- Pengenalan diri atau refleksi diri
Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan, mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan, menjelaskan sebuah teori, dan menggunakan data.
Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan, atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain.
Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai sesuatu dalam situasi yang nyata atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan).
Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya.
Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, peserta didik dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
Jika menggunakan teori Tighe dan Wiggins (2015), dalam merumuskan tujuan pembelajaran kata "memahami" bukan berarti memahami dalam level 2 pada Taksonomi Bloom. Memahami dalam kategori ini berarti merepresentasikan salah satu atau kombinasi dari enam bentuk di atas, penjelasan, interpretasi, aplikasi, perspektif, empati dan pengenalan diri/ refleksi diri.