Literasi Finansial


literasi finansial

Pengertian Literasi Finansial

Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep, risiko, keterampilan, dan motivasi dalam konteks finansial. Literasi finansial merupakan salah satu unsur dari 6 literasi dasar yang wajib dimiliki oleh pelajar.

Literasi finansial memegang perangan penting, yaitu agar dapat membuat keputusan yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat.


Manfaat Literasi Finansial

  • Memilih dan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan.
  • Merencanakan keuangan dengan lebih baik.
  • Memahami manfaat dan risiko produk dan layanan jasa keuangan.
  • Terhindar dari aktivitas investasi pada instrumen keuangan yang tidak jelas.

Kegiatan Literasi Finansial

  • Membiasakan siswa berbelanja di koperasi sekolah.
  • Memberikan pelatihan literasi finansial ke siswa dalam memahami pentingnya menabung, perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, mengenali metode pembayaran yang tersedia di pasar, baik tunai, kredit, maupun debit.
  • Menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan tingkat dasar dengan cara yang menyenangkan dan interaktif melalui gawai.
  • Menyelenggarakan pekan kewirausahaan dengan melatih siswa berjualan barang atau jasa.
  • Menggunakan KIP untuk berbelanja kebutuhan sekolah.
  • Melakukan kunjungan belanja ke pasar tradisional dan pasar swalayan, dan siswa diberi panduan berapa jumlah uang maksimal yang boleh dibelanjakan, mencatat terlebih dahulu barang yang akan dibeli, membandingkan harga dan memeriksa struk belanja setelah selesai transaksi.
  • Melalukan kunjungan ke bank, pegadaian, koperasi, Peruri, dan lembaga keuangan lainnya.
  • Memperkenalkan kegiatan yang menghasilkan uang kepada anak, misalnya berdagang.
  • Membiasakan dan memberikan contoh kepada anak bagaimana mengelola uang dengan mencatat pengeluaran dan pemasukan.
  • Diskusi dengan anak tentang keuangan dan mengajak anak berpikir kritis bagaimana menemukan hubungan antara menghasilkan, membelanjakan, menyimpan dan mendonasikan uang.
  • Membiasakan anak menabung di celengan.
  • Memainkan permainan yang berkaitan dengan finansial, misalnya monopoli.
  • Mengenalkan aplikasi-aplikasi finansial yang tersedia di gawai pada anak.
  • Mendorong anggota keluarga terutama anak untuk membuat perencanaan keuangan sendiri, seperti perencanaan membeli barang, perencanaan liburan dan perencanaan uang jajan.
  • Membiasakan praktik 4 R (reduce, reuse, recycle, recover) kepada seluruh anggota keluarga.
  • Edukasi tentang produk dan jasa keuangan kepada masyarakat.
  • Menyelenggarakan program arisan di tingkat RT/RW.
  • Penyuluhan investasi yang aman kepada seluruh lapisan masyarakat.
  • Penyuluhan bahaya meminjam uang di rentenir.
  • Pelibatan anggota masyarakat dalam merencanakan kegiatan finansial yang relevan dengan kegiatan dan kebutuhan mereka sehari-hari, misalnya memahami informasi terkait harga bahan kebutuhan pokok, informasi kredit pemilikan rumah (KPR), dana jaminan sosial (BPJS), kredit usaha rakyat (KUR) dan sebagainya.