Kegiatan Pendampingan Berdasarkan Hasil Supervisi Akademik


Berdasarkan hasil supervisi akademik, kepala satuan pendidikan dapat melaksanakan kegiatan pendampingan kepada pendidik. Terdapat 5 (lima) rekomendasi kegiatan pendampingan yang bisa dilaksanakan untuk menjadikan guru sebagai pendidik profesional, yaitu pendampingan atau pembinaan, pelatihan melalui komunitas belajar, pelatihan mandiri melalui Platform Merdeka Mengajar (PMM), observasi rekan sejawat, dan in house traning.

Kegiatan Pendampingan Berdasarkan Hasil Supervisi Akademik

A. Pendampingan atau Pembinaan oleh Kepala Satuan Pendidikan

  1. Tahapan Pelaksanaan
    • Menyiapkan materi pendampingan sesuai kompetensi yang dibutuhkan oleh pendidik
    • Memonitor hasil pembinaan (saat supervisi akademik berikutnya)
    • Memberikan penguatan materi secara individu maupun kelompok

  2. Kelebihan dan Kekurangan
  3. Kelebihan

    • Mengontrol dan melihat perkembangan secara langsung dan berkala
    • Diaplikasikan secara individu atau serentak ke beberapa pendidik
    • Pembinaan lebih intensif (skala kecil)
    • Waktu dan tempat bisa menyesuaikan dengan agenda kepala sekolah dan pendidik
    • Tidak membutuhkan anggaran

    Kekurangan

    • Waktu pelaksanaan relatif lebih lama
    • Membutuhkan kompetensi kepala sekolah terkait kebutuhan materi pengembangan pendidik

B. Pelatihan pendidik di komunitas belajar (KKG/MGMP)

  1. Tahapan Pelaksanaan
    • Berkoordinasi dengan pengurus komunitas belajar/ pengawas baik internal maupun eksternal
    • Pengusulan ide/ materi/ fasilitator/ narasumber
    • Pelaksanaan pelatihan dalam forum komunitas belajar
    • Refleksi bersama pelaksana kegiatan pasca pelaksanaan
    • Penerapan materi pelatihan oleh pendidik di sekolah
    • Kepala sekolah melakukan pendampingan penerapan materi pelatihan di kelas

  2. Kelebihan dan Kekurangan
  3. Kelebihan

    • Pelaksanaan dapat dilakukan secara serentak dengan sesama pendidik di sekolah atau tingkat kecamatan
    • Dapat berkolaborasi dengan kepala sekolah lain atau pengawas
    • Efisiensi tempat dan waktu

    Kekurangan

    • Mengkoordinir pihak terkait dalam waktu yang bersamaan sekaligus
    • Kemampuan pengajar yang sangat beragam memungkinkan kurang efektifnya pelaksanaan

C. Pembelajaran Mandiri Melalui PMM

  1. Tahapan Pelaksanaan
    • Sepakati topik yang akan dipelajari di PMM dengan pendidik
    • Meminta pendidik untuk berbagi atau berdiskusi ke rekan sejawat di komunitas belajar sekolah mengenai pengetahuan yang didapat dari pembelajaran mandiri menggunakan PMM
    • Sepakati durasi waktu pembelajaran mandiri

  2. Kelebihan dan Kekurangan
  3. Kelebihan

    • Memberi keleluasaan bagi pendidik untuk mengatur waktu belajarnya secara mandiri
    • Materi di PMM cukup beragam
    • Tidak perlu mengeluarkan biaya, hanya menyiapkan akun belajar.id

    Kekurangan

    • Membutuhkan koneksi internet yang terkadang tidak merata di setiap daerah Indonesia

D. Observasi Rekan Sejawat

  1. Tahapan Pelaksanaan
    • Menentukan guru model yang memiliki praktik baik (best practice) dalam menerapkan kompetensi yang dibutuhkan
    • Mengatur jadwal waktu observasi bersama guru model
    • Guru model melakukan pembelajaran disaksikan guru bersangkutan atau menonton video pembelajaran yang layak menjadi contoh
    • Melakukan diskusi dan refleksi bersama
    • Kepala sekolah melakukan pendampingan penerapan hasil observasi di kelas

  2. Kelebihan dan Kekurangan
  3. Kelebihan

    • Pendidik bersangkutan dapat meng-ATM (amati, tiru, modifikasi) terhadap praktik baik dari guru model sesuai kondisi yang ada
    • Berbagi pengalaman satu dengan lainnya sehingga memungkinkan untuk saling mengembangkan diri
    • Kondisi murid dan lingkungan sangat mirip sehingga kecocokan metode/ strategi sangat besar

    Kekurangan

    • Karena dengan teman sendiri, bisa jadi pendidik kurang serius

E. In House Training

    Pelatihan mandiri di sekolah (in house traning) difasilitasi oleh sumber daya yang dimiliki satuan pendidikan.

  1. Tahapan Pelaksanaan
    • Menyiapkan materi pendampingan sesuai kompetensi yang dibutuhkan oleh pendidik
    • Menentukan narasumber atau fasilitator (kepala sekolah/ guru di sekolah/ narasumber luar)
    • Pelaksanaan pelatihan
    • Refleksi hasil pelaksanaan bersama pendidik
    • Pendampingan penerapan materi pelatihan (saat supervisi akademik berikutnya)

  2. Kelebihan dan Kekurangan
  3. Kelebihan

    • Mengontrol dan melihat perkembangan secara langsung dan berkala
    • Diaplikasikan serentak kepada beberapa pendidik
    • Pembinaan lebih intensif (skala kecil sekolah)
    • Waktu dan tempat bisa menyesuaikan dengan agenda kepala sekolah dan pendidik di sekolah

    Kekurangan

    • Butuh anggaran untuk fasilitator/ narasumber luar
    • Waktu pelaksanaan relatif lebih lama