Prinsip pembelajaran menjadi landasan penting yang memastikan proses belajar berjalan efektif. Tiga prinsip utama yang mendukung pembelajaran (deep learning) mendalam adalah berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Ketiga prinsip ini saling melengkapi dalam membangun pembelajaran mendalam bagi murid. Ketiga prinsip pembelajaran tersebut dilaksanakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga. Dalam pandangan Ki Hajar Dewantara, keempat upaya tersebut adalah bagian integral dari pendidikan yang membentuk manusia seutuhnya.
A. Berkesadaran
Berkesadaran merupakan pengalaman belajar murid yang diperoleh ketika mereka memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri. Murid memahami tujuan pembelajaran, termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan. Ketika murid memiliki kesadaran belajar, mereka akan memperoleh pengetahuan, dan keterampilan sebagai pelajar sepanjang hayat.
Karakteristik Prinsip Berkesadaran
- Kenyamanan murid dalam belajar
- Fokus, konsentrasi, dan perhatian
- Kesadaran terhadap proses berpikir
- Kesempatan murid untuk menentukan pilihan dan memiliki alasan atas pilihannya
- Keterlibatan murid dalam mengembangkan strategi belajarnya
- Keterbukaan terhadap perspektif baru
- Keingintahuan terhadap pengetahuan dan pengalaman baru
Contoh Pelaksanaan
- Memberikan pertanyaan pemantik sebagai proses pembelajaran yang memacu keingintahuan murid.
- Memastikan murid mengetahui apa yang akan dicapai dalam pembelajaran.
- Menunjukkan kebermanfaatan dari hasil belajar bagi murid.
- Melaksanakan aktivitas pemantik kegiatan pembelajaran yang interaktif, seperti: berdiskusi, eksplorasi, dll.
- Menyiapkan lingkungan belajar yang sesuai dengan karakteristik dan kenyamanan murid.
- Menjadi pendengar aktif bagi murid, serta memberi ruang yang nyaman bagi keberagaman.
B. Bermakna
Pembelajaran bermakna terjadi ketika murid dapat menerapkan pengetahuannya secara kontekstual. Proses belajar murid tidak hanya sebatas memahami informasi/ penguasaan konten, tetapi berorientasi pada kemampuan mengaplikasi pengetahuan. Kemampuan ini mendukung retensi jangka panjang.
Pembelajaran terkoneksi dengan lingkungan murid membuat mereka memahami siapa dirinya, bagaimana menempatkan diri, dan bagaimana mereka dapat berkontribusi kembali. Konsep pembelajaran yang bermakna melibatkan murid dengan isu nyata dalam konteks personal/ lokal/ nasional/ global. Pembelajaran harus melibatkan orang tua, masyarakat, atau komunitas sebagai sumber pengetahuan praktis, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kepedulian sosial.
Karakteristik Prinsip Bermakna
- Kontekstual dan/atau relevan dengan kehidupan nyata
- Keterlibatan murid berperan dalam pemecahan masalah/ isu terdekat di kehidupan nyata
- Keterkaitan dengan pengalaman sebelumnya
- Kebermanfaatan pengalaman belajar untuk diterapkan dalam konteks baru
- Keterkaitan dengan bidang ilmu lain
- Pembelajar sepanjang hayat
Contoh Pelaksanaan
- Melaksanakan pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada penguasaan materi, tetapi mendorong murid untuk menerapkan pengetahuan dalam situasi nyata dan kontekstual.
- Berdasarkan asesmen awal pembelajaran, pendidik memperoleh data karakteristik murid untuk dijadikan dasar variasi aktivitas pembelajaran di kelas.
- Kegiatan belajar disesuaikan dengan kebutuhan belajar murid sehingga mereka merasakan manfaat dari apa yang dipelajari bagi kehidupannya.
C. Menggembirakan
Pembelajaran yang menggembirakan merupakan suasana belajar yang positif, menantang, menyenangkan, dan memotivasi. Rasa senang dalam belajar membantu murid terhubung secara emosional sehingga lebih mudah memahami, mengingat, dan menerapkan pengetahuan. Ketika murid menikmati proses belajar, maka motivasi intrinsik mereka akan tumbuh. Hal ini akan mendorong rasa ingin tahu, kreativitas, dan keterlibatan aktif dari murid. Dengan demikian, pembelajaran membangun pengalaman belajar yang berkesan.
Bergembira dalam belajar juga diwujudkan ketika setiap murid merasa nyaman, murid terpenuhi kebutuhannya, seperti pemenuhan kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan kasih sayang dan rasa memiliki, kebutuhan penghargaan, serta kebutuhan aktualisasi diri.
Karakteristik Prinsip Menggembirakan
- Lingkungan pembelajaran yang interaktif
- Aktivitas pembelajaran yang menarik minat dan rasa ingin tahu
- Menginspirasi
- Tantangan yang memotivasi
- Tercapainya keberhasilan belajar (AHA moment)
- Memberikan ruang untuk prakarsa, kreativitas sesuai dengan bakat dan minat, serta perkembangan
Contoh Pelaksanaan
- Memfasilitasi interaksi yang sistematis dan produktif antara pendidik dengan murid, sesama murid, dan antara murid dengan materi belajar.
- Merancang kegiatan pembelajaran yang memberikan jawaban terbuka yang memancing pemikiran pribadi murid.
- Memfasilitasi murid untuk berdiskusi atau melakukan simulasi.
- Memberikan dukungan dan tantangan yang sesuai dengan kemampuan murid, seperti menyesuaikan alokasi waktu pembelajaran dengan kebutuhan murid, serta menyesuaikan proses dan asesmen pembelajaran.
Catatan:
Murid berkebutuhan khusus memiliki keragaman yang unik dan berbeda satu sama lain dibandingkan dengan murid lain sebaya. Untuk itu, prinsip pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan pada murid berkebutuhan khusus diperlukan akomodasi sesuai dengan karakteristik masing-masing jenis dan tingkat kebutuhannya.
Sumber: Buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen Edisi Revisi Tahun 2025