Pembelajaran mendalam (deep learning) memberikan pengalaman belajar kepada murid dengan memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Pengalaman belajar yang diciptakan merupakan proses yang dialami individu dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, atau nilai. Pengalaman ini terjadi di berbagai lingkungan, seperti di sekolah, tempat kerja, rumah, atau dalam kehidupan sehari-hari, dan melibatkan interaksi dengan materi pelajaran, guru, teman sejawat, atau lingkungan.
Dalam proses pembelajaran, pengalaman belajar ini bukanlah aspek yang perlu dinilai secara khusus, melainkan cara atau jalan yang ditempuh murid dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
A. Pengalaman Belajar Memahami
Pada pengalaman belajar ini murid difasilitasi untuk aktif mengonstruksi pengetahuan agar dapat memahami secara mendalam terhadap konsep atau materi dari berbagai sumber dan konteks.
Pengetahuan pada pengalaman belajar memahami terdiri atas pengetahuan esensial, pengetahuan aplikatif, dan pengetahuan nilai dan karakter. Dengan pendekatan aktif dan konstruktif, murid tidak menerima pengetahuan secara pasif tetapi juga membentuk fondasi pemahaman yang menjadi dasar untuk mengaplikasi pengetahuan dalam situasi kontekstual atau tahapan selanjutnya.
Karakteristik Pengalaman Belajar Memahami
- Menghubungkan pengetahuan baru dengan pengetahuan sebelumnya.
- Menstimulasi proses berpikir murid.
- Menghubungkan dengan konteks nyata dan/ atau kehidupan sehari-hari.
- Memberikan kebebasan eksploratif dan kolaboratif.
- Menanamkan nilai-nilai moral dan etika dan nilai positif lainnya.
- Mengaitkan pembelajaran dengan pembentukan karakter murid.
B. Pengalaman Belajar Mengaplikasi
Pengalaman belajar yang menunjukan aktivitas murid mengaplikasi pengetahuan dalam kehidupan secara kontekstual. Pengetahuan yang diperoleh murid pada pengalaman belajar memahami diaplikasikan sebagai proses perluasan pengetahuan. Murid mampu menghubungkan ide-ide, menganalisis, dan membangun solusi kreatif dan inovatif dalam pemecahan masalah konkret, yang hasilnya dapat berupa produk/ kinerja murid.
Karakteristik Pengalaman Belajar Mengaplikasi
- Menghubungkan konsep yang dipelajari dengan ide baru.
- Menerapkan pengetahuan ke dalam situasi nyata atau bidang lain.
- Mengembangkan pemahaman dengan eksplorasi lebih lanjut.
- Berpikir kritis dan mencari solusi inovatif berdasarkan pengetahuan yang ada.
C. Pengalaman Belajar Merefleksi
Pengalaman belajar di mana murid mengevaluasi dan memaknai proses serta hasil dari tindakan atau praktik nyata yang telah mereka lakukan. Tahap refleksi melibatkan regulasi diri sebagai kemampuan individu untuk mengelola proses belajarnya secara mandiri, yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi terhadap cara belajar mereka. Merefleksikan pengetahuan artinya murid memperluas dan menerapkan ide atau solusi baru.
Karakteristik Pengalaman Belajar Memahami
- Memotivasi diri sendiri untuk terus belajar bagaimana cara belajar.
- Refleksi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran (evaluasi diri).
- Menerapkan strategi berpikir.
- Memiliki kemampuan metakognisi (meregulasi diri dalam pembelajaran).
- Meregulasi emosi dalam pembelajaran.
Catatan:
Pengalaman belajar pada murid berkebutuhan khusus memiliki cara belajar yang berbeda dengan murid lain yang sebaya. Murid dengan hambatan visual, murid dengan hambatan pendengaran, murid dengan hambatan intelektual, murid dengan hambatan fisik motorik dan autis memiliki cara yang berbeda satu dengan lainnya. Dengan hilangnya/ keterbatasan modalitas menuntut cara yang berbeda dalam memperoleh pengalaman. Oleh karena itu, kedalaman/ keluasan mereka memperoleh pengalaman pada bagian tertentu tidak setara dengan murid lain, tetapi bagian lain tidak berbeda dengan murid lain.
Sumber: Buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen Edisi Revisi Tahun 2025