Pembelajaran mendalam (deep learning) dalam kerangka kerja pembelajaran mendalam didefinisikan sebagai pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu.
Kerangka kerja pembelajaran mendalam terdiri atas 4 (empat) komponen, yaitu:
- dimensi profil lulusan,
- prinsip pembelajaran,
- pengalaman belajar, dan
- kerangka pembelajaran.
Pembelajaran mendalam difokuskan pada pencapaian 8 (delapan) dimensi profil lulusan, yaitu:
- keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME,
- kewargaan,
- penalaran kritis,
- kreativitas,
- kolaborasi,
- kemandirian,
- kesehatan, dan
- komunikasi.
Dimensi profil lulusan merupakan kompetensi utuh yang harus dimiliki oleh setiap murid setelah menyelesaikan proses pembelajaran dan pendidikan. Delapan dimensi profil lulusan merupakan hasil dari capaian pengetahuan, keterampilan, dan karakter. Di samping itu, delapan dimensi profil lulusan menumbuhkembangkan lulusan yang memiliki kepemimpinan efektif yang berintegritas, profesional, dan transformatif.
Dimensi profil lulusan diupayakan terintegrasi dalam proses pembelajaran, bukan sebagai bagian yang terpisah. Pemilihan dimensi profil lulusan menjadi penting karena sejalan dengan karakteristik pembelajaran mendalam yang menekankan pada pengembangan kompetensi abad 21 dan pembentukan dimensi profil lulusan. Pendidik dapat memilih dimensi yang relevan dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik mata pelajaran yang diajarkan.
Sumber: Buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen Edisi Revisi Tahun 2025