Membangun Lingkungan Kaya Teks Untuk Membenahi Literasi


Membangun Lingkungan Kaya Teks Untuk Membenahi Literasi

Membangun lingkungan kaya teks di satuan pendidikan merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membenahi literasi melalui lingkungan belajar. Lingkungan kaya teks dimaknai sebagai lingkungan di mana anak-anak berinteraksi dengan berbagai bentuk bahan cetak, termasuk tanda-tanda, sudut belajar yang berlabel, cerita dinding, displai kata, mural berlabel, papan buletin, grafik dan diagram, puisi, serta berbagai bahan cetak lain (Kadlic and Lesiak, 2003).

Selain itu sumber bacaan yang dikelola oleh satuan pendidikan termasuk majalah dinding dan majalah sekolah dapat pula berkontribusi dalam membangun lingkungan kaya teks.

Berikut ini beberapa cara yang dapat ditempuh dalam rangka membangun lingkungan kaya teks di satuan pendidikan.

  1. Menciptakan lingkungan yang kondusif agar minat baca siswa terus tumbuh dan meningkat.
    • Menciptakan lingkungan yang kaya dengan teks multimoda. Tujuannya, untuk mendekatkan siswa kepada berbagai jenis teks sebagai sumber informasi atau sumber belajar.
    • Membuat lingkungan fisik kaya teks di Kelas.
    • Membuat dekorasi pojok baca kelas.

  2. Mendekatkan siswa kepada teks secara bervariasi
  3. Salah satu penyebab siswa sulit memahami teks adalah kurangnya motivasi untuk membaca. Cara meningkatkan motivasi membaca antara lain:

    • Membuat sudut baca di tiap kelas.
    • Menyusun ucapan selamat datang di lingkungan sekolah.
    • Membuat pojok literasi di koridor, gazebo, dan tempat berkumpul warga sekolah.
    • Menyusun papan motivasi.
    • Membuat pajangan karya siswa (gambar, grafik, tulisan, kriya).
    • Menyusun label nama benda di kelas maupun di lingkungan sekolah.
    • Menyusun tabel interaktif (kalender kedatangan siswa, daftar kegiatan yang dirancang guru dan siswa).
    • Menyusun petunjuk arah.
    • Mengembangkan perpustakaan sekolah.
    • Menyusun papan tanda sekolah dan dinding kata.

  4. Membuat sudut baca
  5. Agar siswa tertarik dan betah berlama-lama, upayakan kondisi sudut baca kelas selalu tampak rapi, bersih, dan menarik. Kondisi ini akan memotivasi siswa untuk membaca. Oleh karena itu, sudut baca perlu memperhatikan hal-hal berikut ini:

    • Memiliki pencahayaan dan sirkulasi yang cukup.
    • Memiliki lantai yang selalu dalam kondisi baik dan bersih serta nyaman untuk tempat membaca.
    • Memiliki tempat penyimpanan buku yang memadai.
    • Memiliki koleksi buku yang direkomendasikan oleh pustakawan dan buku bacaan bermutu.
    • Mengatur sirkulasi buku untuk menghindari kebosanan siswa.
    • Menata dekorasi sesuai dengan kenyamanan siswa, misalnya dilengkapi meja, kursi, dan karpet untuk keperluan membaca dan berdiskusi.
    • Membuat dan menyepakati peraturan untuk menggunakan/ membaca koleksi buku di Sudut Buku Kelas.
    • Selalu memperbarui koleksi buku untuk mempertahankan minat baca anak.

    Agar koleksi buku di sudut baca tiap kelas bervariasi, guru perlu bekerja sama dengan pustakawan/ tenaga perpustakaan dalam merotasi koleksi sudut baca antarkelas.

  6. Optimalisasi peran pustakawan dan pengelolaannya
    • Menyelenggarakan kegiatan membaca bersama pada hari tertentu (contoh: kegiatan Jum'at Literasi) dimana siswa bertukar koleksi buku pribadinya.
    • Melibatkan alumni, komite sekolah, tokoh masyarakat, bunda literasi, taman baca masyarakat, perpustakaan desa, pemerintah setempat, dan pegiat literasi serta mitra pembangunan pendidikan untuk menambahkan dan mengakses koleksi buku.
    • Bertanggung jawab dalam pelayanan peminjaman dan pengembalian buku di perpustakaan dan pojok baca serta inventarisasi buku.
    • Mendokumentasikan koleksi digital pada laman (website) perpustakaan atau media lainnya.

    Untuk sekolah yang sudah memiliki perpustakaan, pustakawan/tenaga perpustakaan perlu melakukan hal berikut lebih lanjut:

    • Melakukan perencanaan dan penggunaan anggaran perpustakaan untuk pengadaan buku yang sesuai dengan kebutuhan dan minat warga sekolah, merepresentasikan lingkungan inklusi, yang terdiri dari koleksi teks fiksi dan non fiksi dengan perbandingan yang seimbang serta berlangganan koleksi periodik seperti majalah dan koran.
    • Melakukan inventarisasi koleksi perpustakaan serta memberikan layanan sirkulasi buku.
    • Melakukan survei untuk mengetahui kebutuhan dan minat baca warga sekolah dan digunakan sebagai data penambahan koleksi perpustakaan.
    • Mempromosikan buku perpustakaan menggunakan media leaflet, poster, dan sebagainya.

Sumber:
Benahi Literasi Melalui Lingkungan Belajar
Kemendikbudristek 2023