Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen di Kurikulum Merdeka


Setelah memahami tentang prinsip pembelajaran dan prinsip asesmen di Kurikulum Merdeka, maka langkah selanjutnya adalah membuat perencanaan pembelajaran dan asesmen. Pemerintah telah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari. CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh peserta didik hingga mereka mencapai akhir fase.

Proses berpikir dalam merencanakan pembelajaran ditunjukkan dalam gambar di bawah ini.

Perencanaan Pembelajaran dan Asesmen di Kurikulum Merdeka

Pendidik dapat menentukan 3 (tiga) pilihan di bawah ini berdasarkan kemampuan masing-masing, yaitu:

  • mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran dan/atau perencanaan pembelajaran,
  • mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau rencana pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang disediakan pemerintah, atau
  • menggunakan contoh yang disediakan.

Dalam Platform Merdeka Mengajar, pemerintah menyediakan contoh-contoh berupa alur tujuan pembelajaran, rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang sering dikenal sebagai RPP, dan modul ajar. Dengan kata lain setiap pendidik perlu menggunakan alur tujuan pembelajaran dan rencana pembelajaran untuk memandu mereka mengajar, akan tetapi mereka tidak harus mengembangkannya sendiri.

Proses perencanaan pembelajaran dan asesmen dimulai dari:

  1. Memahami Capaian Pembelajaran (CP)
  2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran
  3. Menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
  4. Merancang pembelajaran dan asesmen
  5. Menentukan KKTP (Ketercapaian Tujuan Pembelajaran)

Satuan pendidikan yang telah melaksanakan implementasi Kurikulum Merdeka perlu menekankan pentingnya keterpaduan antara pembelajaran dengan asesmen, terutama asesmen formatif, sebagai suatu siklus belajar. Prinsip pembelajaran dan asesmen mengindikasikan pentingnya pengembangan strategi pembelajaran sesuai dengan tahap capaian belajar peserta didik atau yang dikenal sebagai pembelajaran diferensiasi. Pembelajaran ini dilakukan dengan memberikan materi pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan pemahaman peserta didik. Tujuan dari diferensiasi ini adalah agar setiap anak dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.