Pelaksanaan Deep Learning pada Mata Pelajaran


Setelah pada artikel yang lalu kita bahas tentang pelaksanaan deep learning pada satuan pendidikan, sekarang lanjut ke pelaksanaan deep learning pada mata pelajaran. Berikut ini merupakan contoh-contoh pelaksanaan deep learning (pembelajaran mendalam) pada mata pelajaran.

  1. Agama
  2. Pembelajaran agama yang berfokus pada pengembangan spiritual, karakter, akhlak dan atau moral melalui penanaman keyakinan dan nilai agama, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

    Contoh:

    Experiential Learning yang mengajarkan nilai-nilai agama melalui pengalaman kehidupan sehari-sehari seperti peserta didik diberikan isu atau realita kenakalan remaja, kemudian diminta untuk mencermati dan mengajukan solusi berdasarkan nilai-nilai agama.

  3. Pendidikan Pancasila
  4. Pembelajaran yang membentuk peserta didik menjadi warga negara yang baik, bertanggung jawab, memiliki kesadaran terhadap hak serta kewajibannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat.

    Contoh:

    Studi Kasus yang memberikan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan pada isu sosial, politik, atau hukum dengan mencari solusi berdasarkan prinsip demokrasi dan Pancasila.

  5. Matematika
  6. Pembelajaran yang mengembangkan pola pikir logis, pemecahan masalah, dan keterampilan analitis dan komputatif.

    Contoh:

    Pembelajaran Berbasis Masalah yang memberikan peluang peserta didik untuk memecahkan masalah nyata seperti komposisi dan nilai kalori makanan bergizi dengan menggunakan konsep proporsi, persentase dan pengukuran untuk makanan sehat dan bergizi.

  7. Bahasa
  8. Pembelajaran yang mengembangkan keterampilan komunikasi, pemahaman teks, berpikir kritis, ekspresi gagasan, dan pemahaman budaya.

    Contoh:

    Pembelajaran Berbasis Inkuiri yang memberikan kesempatan peserta didik mengeksplorasi bahasa dengan mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi informasi terkait permasalahan sosial di masyarakat untuk mendapatkan pengetahuan baru.

  9. IPA
  10. Pembelajaran yang berfokus pada pemahaman tentang alam semesta, fenomena alam, dan prinsip ilmiah untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan berpikir ilmiah, bekerja ilmiah, serta sikap peduli terhadap lingkungan.

    Contoh:

    Pembelajaran Berbasis Proyek dengan memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik untuk membuat proyek energi terbarukan untuk mengatasi permasalahan lingkungan.

  11. Ilmu Sosial
  12. Pembelajaran yang menekankan pada kehidupan sosial, interaksi manusia, dan dinamika masyarakat untuk membentuk wawasan kebangsaan serta keterampilan berpikir kritis.

    Contoh:

    Pembelajaran Kontekstual dengan membandingkan nilai-nilai dan permasalahan pasar modern dan pasar tradisional pada sudut pandang sosial dan ekonomi dan memberikan solusi permasalahan tersebut.


Sumber: Buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen Edisi Revisi Tahun 2025