Aspek Perkembangan Fisik Anak Fase D


Aspek Perkembangan Fisik Anak Fase D

Perkembangan fisik merupakan salah satu aspek yang berpengaruh terhadap perkembangan diri anak yang harus dipenuhi mulai dari lahir hingga dewasa.

Perkembangan fisik anak remaja Fase D baik perempuan maupun laki-laki mengalami percepatan pertumbuhan (growth spurt) lebih tinggi dibanding fase-fase lainnya. Namun demikian setiap anak memiliki tingkat perkembangan berbeda, sehingga kita akan menemui kondisi fisik anak yang heterogen. Hal ini ternyata sering menimbulkan beberapa permasalahan di satuan pendidikan dan perlu mendapatkan perhatian lebih dari para pendidik.


A. Ciri Perkembangan Fisik

Perkembangan fisik pada anak Fase D memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Tinggi dan berat badan bertambah dengan pesat
  2. Kematangan fisik (suara, masa otot, bentuk tubuh, pertumbuhan tulang) semakin jelas
  3. Muncul jerawat yang dipengaruhi oleh hormon juga jenis kulit
  4. Remaja perempuan lebih dulu mengalami percepatan pertumbuhan yaitu pada 12-13 tahun dan berakhir di usia 18 tahun
  5. Remaja laki-laki mengalami percepatan pertumbuhan pada 14-15 tahun dan berakhir di umur 20 tahun
  6. Ukuran jakun laki-laki membesar dan suaranya menjadi lebih dalam

B. Tantangan Perkembangan Fisik

Kondisi fisik yang berbeda-beda pada anak Fase D sering menimbulkan permasalahan tersendiri. Sebagai seorang pendidik kita akan menemui beberapa tantangan dari permasalahan yang muncul dan diharuskan mampu untuk menemukan solusi serta mengambil sikap yang tepat dari beberapa permasalahan tersebut.

Berikut ini contoh beberapa tantangan perkembangan fisik anak Fase D yang sering kita temui dan cara menyikapinya.

  1. Bagaimana menyikapi situasi saat peserta didik menjadikan kondisi fisik (misalnya si tinggi dan si pendek) sebagai candaan?
    • Wajar di fase ini peserta didik merasa tidak percaya diri dengan kondisi fisik
    • Hindari menganggap enteng situasi atau candaan terkait fisik
    • Rentan memicu konflik terutama bagi peserta didik yang sangat peka
  2. Bagaimana menyikapi percakapan sehari-hari tentang asupan dan dampaknya pada tubuh gemuk/kurus?
    • Rentan terhadap gangguan makan karena stress, misalnya diet ketat atau olahraga berlebihan atau bahkan sebaliknya kehilangan kontrol atas asupan dan tidak mau olahraga
    • Remaja perlu punya relasi yang sehat dengan makanan dan tubuhnya
  3. Bagaimana menyikapi peserta didik yang penasaran dan tertarik mencoba rokok serta eksplorasi seksualitas?
    • Pengaruh dari dunia sosialnya
    • Menguatkan nilai dan norma
    • Hindari ceramah dan nasihat tanpa percakapan dua arah

C. Stimulasi dan Dukungan Perkembangan Fisik

Berawal dari tantangan yang muncul terkait perkembangan fisik, pendidik hendaknya dapat memberikan stimulasi dan dukungan kepada mereka. Berikut beberapa stimulasi dan dukungan yang bisa diberikan kepada peserta didik, antara lain:

  1. Diskusikan pubertas tanpa menggurui dan perbanyak empati
  2. Sediakan kegiatan fisik yang beragam dan menarik
  3. Fokus pada perilaku peserta didik alih-alih tampilan fisik ketika memberi pujian
  4. Komunikasikan kepada wali murid tentang pentingnya remaja untuk memiliki waktu tidur yang cukup
  5. Ingatkan peserta didik untuk menjaga kebersihan diri dan mengajarkan cara perawatan tubuh dalam memasuki masa pubertas

Baca juga: