Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) dalam Deep Learning


Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai murid di akhir setiap fase, dimulai dari fase fondasi pada PAUD. Untuk pendidikan dasar dan menengah, Capaian Pembelajaran (CP) disusun untuk setiap mata pelajaran. Rumusan kompetensi pada CP dapat menggunakan taksonomi SOLO atau taksonomi lain termasuk taksonomi Bloom, taksonomi Wiggins dan Tighe, taksonomi Marzano, dll.) yang sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing mata pelajaran.

Penyusunan CP disesuaikan dengan kemampuan murid pada umumnya. Jika ada murid memiliki kebutuhan belajar di atas Capaian Pembelajaran, maka bisa dilakukan pengayaan atau pendalaman.

Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) dalam Deep Learning

Contoh pemanfaatan fase-fase Capaian Pembelajaran dalam perencanaan pembelajaran.

  • Pengembangan rencana pembelajaran yang kolaboratif
  • Pada umumnya, satu fase dilalui satu atau lebih tingkat kelas, misalnya CP Fase D yang berlaku untuk Kelas VII, VIII, dan IX. Saat merencanakan pembelajaran di awal tahun ajaran, pendidik di Kelas VIII perlu berkolaborasi dengan pendidik di Kelas VII untuk mendapatkan informasi tentang sampai di mana proses belajar sudah ditempuh murid di Kelas VII. Selanjutnya, ia juga perlu berkolaborasi dengan pendidik di Kelas IX untuk menyampaikan bahwa rencana pembelajaran di Kelas VIII akan berakhir di suatu topik atau materi tertentu sehingga pendidik di Kelas IX dapat merencanakan pembelajaran berdasarkan informasi tersebut.

  • Pembelajaran yang fleksibel
  • Ada kalanya proses belajar berjalan lebih lambat pada suatu periode (misalnya pembelajaran pada masa darurat: ketika pembelajaran di masa pandemi COVID-19, bencana alam, dll) sehingga dibutuhkan waktu lebih panjang untuk mempelajari suatu konsep. Ketika harus "menggeser" waktu untuk mengajarkan materi-materi pelajaran yang sudah dirancang, pendidik memiliki waktu lebih panjang untuk menyesuaikan pembelajaran dengan kesiapan murid, memberikan dukungan tambahan atau tantangan lanjutan, memfasilitasi kemajuan belajar yang berkelanjutan, meskipun murid berada dalam satu kelas yang sama.

Ada beberapa hal yang perlu dipahami tentang kekhasan CP sebelum memahami isi dari capaian untuk setiap mata pelajaran.

  • Dalam CP, kompetensi yang ingin dicapai ditulis dalam paragraf yang memadukan antara pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dengan dirangkaikan sebagai paragraf, ilmu pengetahuan yang dipelajari murid menjadi suatu rangkaian yang berkaitan.
  • CP terdiri atas rasional, tujuan, karakteristik, dan capaian per fase. Rasional menjelaskan alasan pentingnya mempelajari mata pelajaran tersebut serta kaitannya dengan dimensi profil lulusan. Tujuan menjelaskan tentang kemampuan atau kompetensi yang dituju setelah murid mempelajari mata pelajaran tersebut secara keseluruhan. Karakteristik menjelaskan tentang apa yang dipelajari dalam mata pelajaran tersebut, elemen-elemen yang membentuk mata pelajaran dan berkembang dari fase ke fase. Capaian per fase disampaikan dalam bentuk capaian per elemen. Oleh karena itu, penting untuk pendidik mempelajari CP mata pelajarannya secara menyeluruh.

Catatan :
  1. Untuk Kepala Satuan Pendidikan
  2. Berdasarkan umpan balik yang diterima pemerintah, masih ada pendidik yang mengalami kesulitan untuk memahami CP secara utuh. Oleh karena itu, pendidik dapat dianjurkan untuk berpartisipasi dalam komunitas di mana mereka dapat mengembangkan profesionalisme mereka dan belajar lebih jauh tentang CP dan peran mereka untuk memfasilitasi murid mencapai CP.

  3. Untuk Pengawas/ Penilik
  4. Pengawas/ penilik dapat mendiskusikan dan mendukung proses belajar pendidik untuk mengembangkan perencanaan pembelajaran. Pada saat berdiskusi dengan pendidik, pengawas/penilik perlu fokus pada bagaimana proses perencanaan dilakukan, misalnya:

    • Apakah pendidik melakukan kolaborasi lintas kelas?
    • Apakah perencanaan di suatu kelas memperhatikan topik atau konsep yang sudah dikuasai murid di kelas sebelumnya?
    • Apakah pendidik memperhatikan perkembangan murid ketika merencanakan pembelajaran?
    • Apakah perencanaan pembelajaran memperhatikan perkembangan murid dan kesinambungan proses pembelajaran antar kelas?

    Apabila pendidik belum melakukan hal-hal tersebut, maka pengawas/ penilik perlu melakukan upaya tindak lanjut agar pendidik dapat merancang perencanaan sesuai dengan kebutuhan murid di satuan pendidikan masing-masing.


Sumber: Buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen Edisi Revisi Tahun 2025