Penulisan Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS)


Penulisan Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (HOTS)

A. Langkah Penulisan Soal Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

  1. Menentukan kompetensi dasar dan materi yang akan dinilai
    Pendidik harus menganalisis proses kognitif, dimensi pengetahuan, dan materi pada kompetensi dasar dalam kurikulum yang memungkinkan dapat dibuatkan soal keterampilan berpikir tingkat tinggi.

  2. Menyusun kisi-kisi
    Pendidik harus memastikan seluruh komponen yang terdapat dalam kisi-kisi konsisten, selaras, dan dapat dibuatkan soal keterampilan berpikir tingkat tinggi.

  3. Merumuskan indikator soal
    Untuk menghasilkan soal yang dapat mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi, rumusan indikator perlu memenuhi prinsip penilaian pada keterampilan ini yaitu perlunya stimulus, konteks baru, dan proses berpikir tingkat tinggi.

    Konteks stimulus disarankan berkenaan dengan kehidupan nyata sehari-hari dan sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif peserta didik. Stimulus yang kontekstual akan memudahkan peserta didik untuk mentransfer hal-hal yang telah dipelajari sehingga timbul sikap positif dan mengapreasiasi hal-hal yang telah dipelajari. Stimulus dengan konteks yang tidak sesuai dengan perkembangan peserta didik akan sulit dicerna sehingga tidak mendukung berkembangnya keterampilan berpikir tingkat tinggi.

  4. Menulis soal sesuai dengan kaidah penulisan soal
    Untuk memastikan kualitas soal sehingga memberi informasi yang valid, soal perlu memenuhi kaidah penulisan soal dari aspek konstruksi, substansi, dan bahasa. Prinsip ini sama dengan prinsip penulisan soal secara umum (silahkan baca bentuk ujian tes tertulis). Aspek lain yang perlu dipertimbangkan adalah isu sensitif. Soal hendaknya tidak menyinggung suku, agama, ras, antargolongan, dan tidak mengandung unsur pornografi, politik praktis, kekerasan, dan komersialisasi produk.


B. Contoh Soal keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi

1. Bahasa Indonesia

Contoh penulisan soal HOTS Bhs. Indonesia

Rumusan Butir Soal

Cermati teks berikut!

Kuman penyakit sangat mudah ditularkan melalui tangan. Pada saat makan, kuman dapat dengan cepat masuk ke dalam tubuh yang bisa menimbulkan penyakit. Tangan terkadang terlihat bersih secara kasat mata, tetapi tetap mengandung kuman. Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman. Tanpa sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan. Berikut langkah Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS):

  1. Basahi seluruh tangan dengan air bersih mengalir;
  2. Gosok sabun ke telapak, punggung tangan, dan sela jari;
  3. Bersihkan bagian bawah kuku-kuku;
  4. Bilas tangan dengan air bersih mengalir;
  5. Keringkan tangan dengan handuk/tisu atau keringkan dengan diangin-anginkan.

Sumber: www.p2ptm.kemkes.go.id

Pertanyaan

Sebuah sekolah mengadakan program mencuci tangan dengan menyediakan air yang disediakan dalam baskom, satu handuk kecil, dan sabun di depan tiap kelas. Apakah program tersebut efektif bagi kesehatan peserta didik? Berikan alasanmu dengan mengaitkan isi teks!

Pedoman penskoran HOTS Bhs. Indonesia

Penjelasan :

Soal ini termasuk HOTS karena jawaban tidak terdapat secara eksplisit ditemukan pada teks sehingga peserta didik harus menafsirkan isi teks terlebih dahulu.


2. Matematika

Contoh soal HOTS Matematika

Rumusan Butir Soal

Pada suatu siang, Ani dan ketiga temannya sedang merencanakan membeli menu makan siang mereka melalui aplikasi pemesanan online. Menu yang kemungkinan akan dipilih adalah sebagai berikut:

Contoh soal HOTS Matematika

Untuk menghemat pengeluaran, Ani ingin memanfaatkan kupon potongan harga yang ia miliki. Ada dua kupon yakni:

Soal HOTS Matematika

Dengan ketentuan kupon hanya boleh dipakai salah satu saja, jenis makanan dan kupon manakah yang sebaiknya dipilih oleh Ani beserta teman-temannya?

  1. Membeli mie goreng dengan memanfaatkan kupon 1
  2. Membeli mie goreng dengan memanfaatkan kupon 2
  3. Membeli bakso dengan memanfaatkan kupon 1
  4. Membeli bakso dengan memanfaatkan kupon 2

Kunci: B

Penjelasan

Soal ini termasuk HOTS karena untuk bisa menjawab perntanyaan, peserta didik harus terlebih dahulu menganalisis dan membandingkan berbagai kemungkinan pilihan jenis makanan dan kupon diskon yang dapat dipilih, untuk kemudian menentukan pilihan yang dirasa paling tepat.

  • Kemungkinan 1
    Membeli mie goreng dengan kupon 1
    Total harga mie goreng tanpa potongan = 4 × Rp15.000,00 = Rp60.000,00.
    Karena melewati batas minimum pembelian, maka pembelian mie tersebut berhak mendapatkan potongan harga 40%.
    Potongan harga = 40% × Rp60.000,00 = Rp24.000,00
    Namun, karena potongan harga melewati maksimal potongan harga, hanya akan dikenakan potongan maksimal sebesar Rp15.000,00
    Harga setelah potongan = Rp60.000,00 – Rp15.000,00 = Rp45.000,00
  • Kemungkinan 2
    Membeli mie goreng dengan kupon 2
    Total harga mie goreng tanpa potongan = 4 × Rp15.000,00 = Rp60.000,00.
    Karena masih termasuk minimum pembelian, pembelian mie tersebut berhak mendapatkan potongan harga 30%.
    Potongan harga = 30% × Rp60.000,00 = Rp18.000,00.
    Harga setelah potongan = Rp60.000,00 – Rp18.000,00 = Rp42.000,00
  • Kemungkinan 3
    Membeli bakso dengan kupon 1
    Total harga bakso tanpa potongan = 4 × Rp18.000,00 = Rp72.000,00.
    Karena melewati batas minimum pembelian, pembelian mie tersebut berhak mendapatkan potongan harga 40%.
    Potongan harga = 40% × Rp72.000,00 = Rp28.800,00.
    Namun, karena potongan harga melewati maksimal potongan harga, hanya akan dikenakan potongan maksimal sebesar Rp15.000,00
    Harga setelah potongan = Rp72.000,00 – Rp15.000,00 = Rp57.000,00
  • Kemungkinan 4
    Membeli mie bakso dengan kupon 2
    Total harga bakso tanpa potongan = 4 × Rp18.000,00 = Rp72.000,00.
    Karena melewati batas minimum pembelian, pembelian mie tersebut berhak mendapatkan potongan harga 30%.
    Potongan harga = 30% × Rp72.000,00 = Rp24.000,00.
    Harga setelah potongan = Rp72.000,00 – Rp24.000,00 = Rp48.000,00

Pengeluaran terkecil ketika membeli mie goreng dengan kupon 2. Jadi, sebaiknya Ani beserta ketiga temannya membeli mie goreng untuk menu makan siang mereka dengan memanfaatkan kupon 2.


3. IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)

Contoh soal HOTS IPA

Rumusan Butir Soal :

Dua orang pegawai toko gula setiap hari harus bekerja mendorong bersama-sama menaikkan peti-peti berisi gula dengan berat masing-masing 900 N ke atas mobil pick up. Untuk memudahkan pekerjaannya, pegawai tersebut menggunakan bidang miring seperti pada Gambar (1).

Gambar 1

Karena permintaan pengiriman semakin besar, pemilik toko mengganti mobil pikap lamanya dengan truk baru yang lebih besar, namun para pegawai tersebut menjadi kesulitan untuk menaikkan peti-peti gulanya karena tinggi bak truk yang lebih tinggi dibandingkan mobil yang lama seperti ditunjukkan pada Gambar (2).

Gambar 2

Cara yang dapat dilakukan pemilik toko agar lebih mudah menaikkan peti-peti gulanya ke atas bak truk barunya adalah....

  1. mengurangi berat peti-peti gula yang semula 900 N menjadi 750 N
  2. dua pegawai semua ditambah satu pegawai lagi dengan gaya dorong 65 N
  3. mengganti dua pegawai semula dengan pegawai lain yang gaya dorongnya 150 N dan 125 N
  4. mengganti papan lintasan bidang miring dengan papan yang panjangnya 320 cm

Kunci Jawaban : D

Penjelasan:

Soal di atas termasuk HOTS, karena untuk menjawab masalah pada soal peserta didik harus memahami konsep materi pesawat sederhana, bidang miring khusunya. Peserta didik dituntut berpikir kritis menganalisis ketika diberikan kondisi baru atau kondisi yang tidak biasa dengan melakukan penghitungan besaran-besaran dalam kondisi baru tersebut. Kemudian menentukan cara yang dapat dilakukan agar dapat menyesuaikan dengan kondisi baru tersebut berdasarkan besaran-besaran yang telah dihitung.


4. Bahasa Inggris

Contoh soal HOTS Bahasa Inggris

Rumusan Butir Soal

Once upon a time, there was a man named Towjatuwa lived in Papua. His wife was pregnant. When his wife was about to give birth, he brought her to a midwife in his village. The midwife said that she needed a particular herb plant that grows on the river bank since she couldn’t deliver the baby normally.

Towjatuwa went to the Tami river to find herb plant. While he was busy searching for it, he heard a voice behind him. He was surprised when he saw a giant crocodile with sharp teeth was staring at him. He was about to run away; surprisingly, the crocodile greeted him.

The giant crocodile introduced himself as Watuwe. He asked what Towjatuwa is looking for. Towjatuwa told the giant crocodile his story. The crocodile promised to help him. On the day of the labor, the crocodile came and helped his wife. A healthy baby boy was born and named as Narrowa.

Later on, the crocodile told him that the baby boy would grow as a great hunter and asked Towjatuwa to remember one important thing. It is forbidden for his son to kill or eat crocodiles since a crocodile had helped him to be born. Towjatuwa agreed. Years later, his son and his descendants have fulfilled the agreement and protect all the crocodiles in Tami river.

Adapted from http://papuanews.org/folktales-papua-moral-lessons/

Pertanyaan 1

What can you learn from the story as a student?

  1. Return the favor to people who are kind to you.
  2. Never take something without any permission from the owner.
  3. Avoid rivers for playing due to any crocodiles.
  4. Keep the rivers clean for our environment.

Kunci jawaban: A

Pembahasan:

Soal tersebut mengukur kompetensi peserta didik dalam lingkup materi Fungsi Sosial dengan penalaran untuk menyimpulkan pesan moral dari teks naratif. Untuk menemukan jawaban yang tepat, peserta didik harus memahami terlebih dahulu keseluruhan isi dan jalan cerita dari teks, kemudian membuat kesimpulan pesan moral apa yang didapat setelah membacanya. Hal ini yang menjadikan soal ini termasuk level kognitif penalaran (L3) sebab jawaban tak langsung ditemukan serta merta dalam teks, melainkan perlu pemahaman, analisis, dan keterampilan menyimpulkan.

Pertanyaan 2

Which one is the most possible happen if Towjatuwa broke his promise to the magical crocodile?

  1. He will lose his new-born son because the baby eaten by the crocodile.
  2. The Tami river are polluted because his son doesn’t keep the cleanliness.
  3. The crocodiles population on Tami River will decrease due to the hunting.
  4. No one can approach Tami River because the crocodile was angry.

Kunci Jawaban: C

Pembahasan:

Soal ini mengukur kompetensi peserta didik dalam lingkup materi struktur teks dengan memprediksi plot/alur pikiran tersirat pada teks naratif. Level kognitif soal ini termasuk penalaran (L3) karena untuk menemukan jawaban yang tepat, peserta didik harus dapat menyimpulkan dan menganalisis keterkaitan makna antarbagian dalam teks lalu menentukan plot tersirat yang paling mungkin terjadi apabila Towja tuwa ingkar pada janjinya dengan Buaya Ajaib. Karena si Buaya Ajaib meminta agar anak keturunan Towjatuwa tidak membunuh dan menjadikan buaya di Sungai Tami sebagai bahan makanan, maka plot cerita yang paling mungkin terjadi setelahnya adalah jumlah populasi buaya yang makin menurun karena diburu oleh anak dan keturunan Towjatuwa.