Bentuk Ujian Tes Tertulis


Bentuk Ujian Tes Tertulis

Bentuk Tes Tertulis biasa digunakan dalam penyelenggaraan Ujian Sekolah di semua satuan pendidikan. Kelebihan bentuk tes tertulis adalah mampu menilai banyak kompetensi dasar (KD), tetapi memiliki kelemahan hanya cenderung menilai aspek pengetahuan saja.

A. Pengertian

Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawabannya diberikan dalam bentuk tulisan.

B. Kompetensi yang Dapat Diukur

Penilaian tes tertulis pada umumnya mengukur aspek pengetahuan, namun dalam beberapa mata pelajaran, dapat juga untuk mengukur ketercapaian aspek keterampilan.

C. Bentuk-bentuk Ujian Tes Tertulis

  1. Soal yang Pilihan Jawabannya Tersedia
    • Soal Pilihan Ganda (untuk SMP: Empat Pilihan Jawaban)
    • Soal Dua Pilihan Jawaban (Benar-Salah, Ya-Tidak)
    • Soal Menjodohkan
  2. Soal yang Pilihan Jawabannya Tidak Tersedia
    • Soal Isian/Jawaban Singkat
    • Soal Uraian
  3. Soal yang Pilihan Jawabannya Tersedia dan Tidak Tersedia
    • Soal Pilihan Ganda dengan Alasan/Argumen

D. Penentuan Nilai Ujian Tes Tertulis

1. Soal yang Pilihan Jawabannya Tersedia

    Penskoran:

    S = R

    S: skor yang diperoleh penskoran saat penyusunan soal

    R: banyaknya jawaban yang benar

    Penentuan Nilai:

2. Soal yang Pilihan Jawabannya Tidak Tersedia

    Penskoran dan penentuan nilainya bergantung dari rubrik dan pedoman penskoran saat penyusunan soal

3. Soal yang Pilihan Jawabannya Tersedia dan Tidak Tersedia

    Penskoran:

    S = R

    S: skor yang diperoleh

    R: banyaknya jawaban yang benar

    (catatan: jawaban dikatakan benar, jika pilihan jawaban dan alasan keduanya benar)

    Penentuan Nilai:

E. Kelebihan dan Kekurangan

kelebihan dan kekurangan tes tertulis

F. Langkah-langkah Pengembangan

  1. Menganalisis KI/KD Kelas VII, VIII, dan IX.
  2. Menentukan Lingkup Materi yang Diujikan.
  3. Menentukan Level Kognitif yang Diungkap (L1, L2, atau L3).
  4. Membuat Tabel Spesifikasi (memuat: Level Kognitif, Jumlah Soal, dan Bentuk Soal).
  5. Menyusun Butir Soal (dilengkapi dengan Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran).
  6. Melakukan Telaah Kualitatif.
  7. Melakukan Ujicoba Empiris (jika memungkinkan).

G. Petunjuk/Kaidah Umum Penyusunan Soal

  • Soal sesuai dengan indikator soal.
  • Isi materi sesuai dengan isi kurikulum yang diberikan ke siswa.
  • Petunjuk pengerjaannya harus jelas, dan bila perlu disertai contoh mengerjakannya.
  • Hindari menggunakan susunan kalimat atau pertanyaan yang persis dengan buku pelajaran.
  • Jika menggunakan stimulus (deskripsi, gambar, grafik, tabel, atau diagram), stimulus benar-benar berfungsi.
  • Soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas.
  • Soal tidak merupakan pernyataan negatif ganda.
  • Butir soal tidak bergantung jawaban butir soal sebelumnya.
  • Menggunakan bahasa sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan tidak mengandung unsur SARAPPPK (suku, agama, ras, antargolongan, pornografi, politik, propaganda, dan kekerasan).

1. Petunjuk/Kaidah Penyusunan Soal Pilihan Ganda

  • Soal sesuai dengan indikator
  • Pilihan jawaban sebanyak empat buah (A, B, C, dan D) yang disusun secara vertikal.
  • Hanya ada satu kunci jawaban yang tepat.
  • Pilihan jawaban homogen dan logis.
  • Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas dan tegas.
  • Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan.
  • Pokok soal tidak merupakan pernyataan negatif ganda.
  • Bila menggunakan kata negatif, kata "negatif" diberi garis bawah atau dicetak miring.
  • Gambar, grafik, tabel, diagram benar-benar berfungsi.
  • Butir soal tidak bergantung pada jawaban butir soal sebelumnya.
  • Panjang rumusan jawaban relatif sama.
  • Alternatif jawaban yang berbentuk angka diurutkan dari kecil ke besar atau dari besar ke kecil.

2. Petunjuk/Kaidah Penyusunan Soal Benar-Salah atau Ya-Tidak

  • Soal berupa pernyataan-pernyataan, ada yang benar dan ada yang salah.
  • Butir soal yang harus dijawab benar (B/Y) dengan butir soal yang harus dijawab salah (S/T), diupayakan sama jumlahnya.
  • Pola jawaban tidak bersifat teratur, misalnya: BS-BS-BS-BS atau BB-SS-BB-SS.
  • Hindari soal yang kebenarannya masih diperdebatkan.
  • Contoh:
    B-S. Kekayaan lebih penting daripada kepandaian.

3. Petunjuk/Kaidah Penyusunan Soal Menjodohkan

  • Seri pertanyaan atau item dalam soal menjodohkan hendaknya tidak lebih dari sepuluh soal (item).
  • Jika itemnya cukup banyak, sebaiknya dijadikan dua seri.
  • Jumlah jawaban yang harus dipilih, harus lebih banyak daripada jumlah soalnya (lebih kurang 1,5 kali).
  • Item-item yang tergabung dalam satu seri soal menjodohkan harus merupakan aspek yang homogen.
  • (Misalnya: di sebelah kiri terdapat nama kota, dan di sebelah kanan terdapat nama propinsi).

    Contoh:
    Isilah titik-titik yang tersedia di sebelah kiri dengan huruf di depan nama propinsi di mana kota tersebut berada.

    Soal Menjodohkan

4. Petunjuk/Kaidah Penyusunan Soal Isian atau Jawaban Singkat

  • Semua tempat kosong diupayakan sama panjang.
  • Setiap pernyataan jangan mempunyai lebih dari satu tempat kosong.
  • Jangan mulai dengan tempat kosong.
  • Misalnya:
    Ibukota Indonesia adalah ............ (lebih baik)
    .............. adalah Ibukota Indonesia (kurang baik)

5. Petunjuk/Kaidah Penyusunan Soal Uraian

  • Rumusan kalimat dalam bentuk kalimat tanya atau perintah yang menuntut jawaban uraian.
  • Hendaknya soal dapat meliputi ide-ide pokok dari bahan yang diujikan, dan usahakan disusun soal yang sifatnya komprehensif.
  • Pada waktu menyusun, soal-soal itu sudah dilengkapi dengan kunci jawaban serta pedoman penilaiannya.
  • Usahakan agar pertanyaannya bervariasi antara “jelaskan”, “mengapa”, “bagaimana’”, dan sejenisnya yang dapat mengetahui lebih jauh penguasaan siswa terhadap bahan yang diujikan.
  • Pertanyaan harus spesifik (jangan terlalu umum) agar jelas model jawaban yang dikehendaki oleh penyusun soal.
  • Contoh:
    Coba deskripsikan tentang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang ke-75!

    Soal tersebut masih belum spesifik.
    Sebaiknya ditambah keterangan sehingga menjadi :

    Coba deskripsikan tentang peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI yang diadakan di Kantor Kabupaten pada tanggal 17 Agustus 2019 yang lalu, meliputi:
    a. Pengaturan tempat duduk
    b. Pejabat dan undangan yang hadir
    c. Atraksi yang ditampilkan
    d. Hidangan yang diberikan

6. Petunjuk/Kaidah Penyusunan Soal Pilihan Ganda Dengan Alasan/Argumen

  • Sama seperti petunjuk/kaidah penyusunan soal pilihan ganda.
  • Pada bagian akhir pilihan jawaban, ditambahkan pernyataan “Tuliskan alasan kalian memilihi jawaban tersebut.”

7. Kaidah Yang Perlu Diperhatikan dalam Pembuatan Stimulus Soal Penalaran (L3)

  • Stimulus dapat mencakup satu KD atau lebih, sehingga perlu menganalisis KD - KD dan materi-materi yang akan dikaitkan dalam suatu konteks. (Konteks: kesehatan, sumber daya alam, lingkungan, kehidupan makhluk hidup, zat berbahaya, ilmu pengetahuan dan teknologi, percobaan ilmiah, dll.).
  • Stimulus mengandung suatu permasalahan yang menarik, terbarukan dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari yang dirumuskan sesuai dengan topik pada KD terkait.
  • Stimulus memiliki karakteristik pemecahan masalah, transfer konsep, dan berpikir kritis.
  • Stimulus dirancang dalam bentuk deskripsi, tabel, gambar, grafik, diagram atau bentuk lain yang menggambarkan permasalahan yang kontekstual/imajinatif.
  • Stimulus harus dirumuskan dengan jelas, tegas, dan logis dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan tidak mengandung unsur SARAPPPK (suku, agama, ras, antar golongan, pornografi, politik, propaganda, pornografi dan kekerasan).
  • Contoh Stimulus dan Soal L3 (HOTS)

    Mata Pelajaran / Jenjang IPA / SMP
    Kelas / Kurikulum VII / 2013
    Kompetensi Dasar 3.3 Menjelaskan konsep usaha, pesawat sederhana, dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari termasuk kerja otot pada struktur rangka manusia
    Materi Pesawat Sederhana
    Indikator Soal Disajikan ilustrasi kegiatan mengangkat suatu benda ke ketinggian tertentu dengan menggunakan bidang miring lengkap dengan nilai berat benda, panjang bidang miring, dan ketinggiannya; peserta didik dapat menentukan cara yang dapat dilakukan untuk mengangkat benda tersebut jika salah satu besarannya berubah.
    Level Kognitif Penalaran (L3)
    Bentuk Soal Pililhan Ganda

    Rumusan Butir Soal

    Dua orang pegawai toko gula setiap hari harus menaikkan peti-peti yang berisi gula dengan berat total sebesar 900 N ke atas mobil pick up. Untuk mempermudah pekerjaannya, pegawai tersebut menggunakan bidang miring seperti ditunjukkan pada Gambar 1.

    gambar 1

    Karena permintaan pengiriman semakin besar, pemilik toko mengganti mobil pick up tersebut dengan truk baru yang lebih besar. Namun, karena mobil truk tersebut lebih tinggi daripada mobil pick up, maka pegawai toko mengalami kesulitan menaikkan peti-peti gulanya (Gambar 2).

    gambar 2

    Cara terbaik yang dapat dilakukan oleh pemilik toko agar pegawainya lebih mudah menaikkan peti-peti gulanya ke atas bak truk tersebut adalah ....

    • mengurangi berat peti-peti gula semula 900 N menjadi 750 N
    • menambah satu pegawai lagi yang gaya dorongnya 65 N
    • mengganti dua pegawai semula dengan pegawai lain yang gaya dorongnya 150 N dan 125N
    • mengganti papan lintasan bidang miring dengan papan yang panjangnya 320 cm

Sumber: http://ditsmp.kemdikbud.go.id/infografis-ujian-sekolah


Baca juga bentuk-bentuk tes lain :