Penguatan Literasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia


Guru dapat menguatkan literasi pada semua mata pelajaran dengan efektif apabila memperhatikan dua hal yaitu teks bacaan yang menggugah minat dan strategi membaca. Mari kita uraikan dua hal tersebut satu per satu.

A. Teks Bacaan yang Menggugah Minat dan Dekat dengan Kehidupan Peserta Didik

Sebagaimana PISA dan AKM yang memajankan peserta didik dengan beragam teks bacaan yang aktual, kontekstual dengan kehidupan peserta didik, dan menarik, teks bacaan yang digunakan guru di dalam kelas seharusnya dapat memantik minat peserta didik dan membumikan materi ajar dalam beragam permasalahan di sekitarnya. Teks bacaan seharusnya dapat menghubungkan peserta didik dengan dirinya dan dunianya (Keene dan Zimmerman, 1997). Oleh karena itu, guru perlu dapat mencarikan alternatif bacaan selain teks pada buku ajar dan perangkat ajar lainnya. Teks bacaan kontekstual ini dapat berasal dari artikel majalah, surat kabar, artikel pada berita digital, serta berita pada internet, radio, televisi, bacaan fiksi, juga bahan kaya teks lainnya yang sesuai dengan materi pembelajaran.

KAIN TENUN DARI SADE
Ditulis oleh: Laksmi Manohara

      “Eva!”

      Papuk Ina memanggil Eva dengan suara lirih. Eva bergegas menghampiri neneknya yang sedang terbaring di lantai beralaskan tikar.

      “Bisakah kamu bantu meneruskan pekerjaan memintal dan menenun kain? Desa kita sedang mendapat banyak pesanan kain,” kata papuk Ina.

      Oh, tentu saja Eva akan membantu. Gadis perempuan berusia 13 tahun itu sudah tahu cara mengolah serat alam kapas menjadi sebuah kain tenun yang indah. Anak-anak perempuan di Desa Sade, Lombok, Nusa Tenggara Barat sudah diajari memintal dan menenun kain sejak mereka masih kecil. Memintal dan menenun kain adalah keterampilan yang wajib dimiliki oleh perempuan suku Sasak, Lombok. Tradisi itu sudah diwariskan lebih dari 600 tahun yang lalu.


Sebagai contoh, informasi tentang serat alam dalam mata pelajaran prakarya disajikan dalam bacaan fiksi sehingga istilah teknis tentang proses pengolahan serat dapat disajikan dengan lebih sederhana dan menarik. Teks ini juga dilengkapi dengan gambar yang mendukung informasi pada teks tersebut.

Penguatan Literasi pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Penyajian informasi dalam grafika pun memiliki peran penting. Saat ini peserta didik dikelilingi informasi visual yang menuntut mereka untuk memiliki kecakapan literasi visual, yaitu keterampilan untuk memirsa, memahami, dan menganalisis sajian gambar. Infografik menyajikan informasi dengan peletakan dan pewarnaan yang memiliki makna khusus sehingga membantu peserta didik memilah informasi pokok dan pendukung.

Penguatan literasi dapat dilakukan guru dengan memilih dan mengurasi teks bacaan yang menyajikan materi pembelajaran dengan cara sebagai berikut.

Teks Bacaan

  • Memiliki gaya penyajian yang menggugah minat baca
  • Memiliki alur yang baik dengan struktur teks terprediksi sehingga mudah dipahami
  • Sebagian informasi disampaikan secara visual sehingga menarik dan lebih sistematis
  • Kosakata teknis disajikan dengan konteks kalimat yang baik dan/atau gambar pendukung
  • Panjang dan kepadatan teks sesuai dengan pembaca sasaran

B. Strategi Membaca

Strategi penguatan literasi lintas mata pelajaran penting karena proses membaca memampukan peserta didik tidak hanya mencerna pengetahuan, tetapi juga menganalisis, melakukan refleksi, dan menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupannya sebagaimana dijelaskan dalam tabel berikut ini.

Contoh
Cakupan Materi
KeterampilanNilai
dan Sikap
  • Keadilan sosial dan kesetaraan
  • Keragaman dan identitas budaya
  • Globalisasi dan ketergantungan antarbangsa
  • Pembangunan berkelanjutan
  • Konflik dan perdamaian
  • Hak asasi manusia
  • Berpikir kritis dan kreatif
  • Berpikir empatik
  • Berpikir reflektif
  • Bekerja sama dan mengatasi konflik
  • Mengatasi kompleksitas permasalahan kehidupan dan ketidakpastian
  • Berpikir solutif
  • Bangga kepada diri sendiri dan percaya diri
  • Menghargai orang lain
  • Mengakui perbedaan
  • Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan pembangunan berkelanjutan
  • Berkomitmen kepada inklusivitas

Mengajarkan strategi membaca tidak hanya membantu peserta didik memahami materi bacaan, tetapi juga membantu mereka mengaitkan materi bacaan tersebut dengan diri dan lingkungannya. Oleh karena itu, teks bacaan dalam pembelajaran perlu diperdalam dengan pertanyaan-pertanyaan pemantik diskusi.

Daftar Pertanyaan untuk Memantik Diskusi Setelah Membaca

  • Apakah bacaan ini mengingatkan kalian pada informasi lain yang pernah kalian baca? Apakah informasi pada bacaan lain itu mendukung bacaan ini atau bertentangan?
  • Dapatkah kalian membandingkan bacaan ini dengan ... ? Apa perbedaan dan persamaannya?
  • Menurut kalian, mengapa penulis mengatakan hal ini? Kalimat mana yang mendukung pendapat tersebut?
  • Apakah contoh dari konsep ini pada masa kini? Dapatkah kalian menjelaskan?
  • Mengapa informasi ini dan informasi ... saling berhubungan? Tunjukkan keterkaitan antara keduanya!

Sumber :
Inspirasi Pembelajaran yang Menguatkan Literasi
Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Jenjang Sekolah Menengah Pertama
Direktorat Sekolah Menengah Pertama
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Tahun 2021