Rincian Komponen Penggunaan Dana BOS Reguler Tahun 2022


rincian komponen penggunaan bos reguler 2022

Rincian Komponen Penggunaan Dana BOS Reguler tahun 2022 memiliki beberapa perbedaan jika diandingkan dengan Rincian Pengunaan BOS Reguler 2021. Dana Bantuan Operasional Sekolah Reguler yang selanjutnya disebut Dana BOS Reguler adalah Dana BOS yang dialokasikan untuk membantu kebutuhan belanja operasional seluruh Peserta Didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah. Rincian Komponen Penggunaan Dana BOS Reguler menurut Permendikbudristek RI Nomor 2 Tahun 2022 Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini, Bantuan Operasional Sekolah, Dan Bantuan Operasional Penyelenggaraan Pendidikan Kesetaraan adalah sebagai berikut :

  1. Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)meliputi pembiayaan untuk :
    1. penggandaan formulir dan publikasi atau pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru, dan biaya layanan penerimaan Peserta Didik baru dalam jaringan;
    2. biaya kegiatan pengenalan lingkungan sekolah;
    3. penentuan peminatan bagi sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah dan tes bakat skolastik atau tes potensi akademik bagi sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat;
    4. pendataan ulang bagi Peserta Didik lama; dan/atau
    5. kegiatan lainnya dalam rangka pelaksanaan penerimaan Peserta Didik baru yang relevan.

  2. Pengembangan perpustakaan digunakan meliputi pembiayaan untuk :
    1. penyediaan buku teks utama termasuk buku digital dengan ketentuan:
      • buku yang dibeli merupakan buku yang telah dinilai dan ditetapkan oleh Kementerian;
      • memenuhi rasio 1 (satu) buku untuk setiap Peserta Didik pada setiap tema/mata pelajaran;
      • memenuhi kebutuhan buku untuk guru pada setiap tema/mata pelajaran yang diajarkan; dan
      • buku yang dibeli oleh sekolah harus dijadikan pegangan dalam proses pembelajaran di sekolah.
    2. penyediaan buku teks pendamping termasuk buku digital yang telah dinilai dan ditetapkan oleh Kementerian;
    3. penyediaan buku non teks termasuk buku digital dengan ketentuan:
      • sekolah dapat membeli atau menyediakan buku untuk mendukung proses pembelajaran di sekolah, diutamakan untuk menunjang penguatan pendidikan karakter dan pengembangan literasi sekolah; dan
      • buku yang dibeli sekolah adalah buku yang telah dinilai dan ditetapkan oleh Kementerian atau Pemerintah Daerah;
    4. penyediaan atau pencetakan modul dan perangkat ajar; dan/atau
    5. pembiayaan lain yang relevan dalam rangka pengembangan perpustakaan.

  3. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler meliputi pembiayaan untuk :
    1. kegiatan pembelajaran meliputi:
      • penyediaan alat pendidikan dan/atau bahan pendukung pembelajaran;
      • pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan, dan persiapan ujian;
      • biaya untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi;
      • penyediaan aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan dalam proses pembelajaran;
      • pengembangan kegiatan literasi;
      • pelaksanaan pendidikan karakter dan penumbuhan budi pekerti, termasuk pencegahan dan penanganan intoleransi dan kekerasan di lingkungan Satuan Pendidikan;
      • pengembangan pembelajaran berbasis proyek; dan/atau
      • kegiatan pembelajaran lain yang relevan dalam rangka menunjang proses pembelajaran.
    2. kegiatan ekstrakurikuler pembelajaran meliputi:
      • penyelenggaraan ekstrakurikuler yang sesuai dengan kebutuhan sekolah, termasuk pembiayaan lomba di sekolah;
      • pembiayaan dalam rangka mengikuti kegiatan/lomba di dalam negeri; dan/atau
      • pembiayaan lain yang relevan dalam rangka menunjang operasional kegiatan ekstrakurikuler.

  4. Pelaksanaan kegiatan asesmen dan evaluasi pembelajaran meliputi pembiayaan untuk :
    1. penyelenggaraan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, asesmen nasional, survei karakter, asesmen sekolah, asesmen berbasis komputer dan/atau asesmen lainnya termasuk penyediaan laporan hasil ulangan/ujian/asesmen; dan/atau
    2. pembiayaan lain yang relevan untuk kegiatan asesmen dan evaluasi pembelajaran di sekolah.

  5. Pelaksanaan administrasi kegiatan sekolah meliputi pembiayaan untuk :
    1. pengelolaan dan operasional rutin sekolah baik dalam rangka pembelajaran tatap muka dan/atau pembelajaran jarak jauh;
    2. pembelian cairan atau sabun pembersih tangan, pembasmi kuman (disinfectant), masker atau penunjang kebersihan lainnya; dan/atau
    3. pembiayaan lainnya yang relevan dalam rangka pemenuhan administrasi kegiatan sekolah.

  6. Pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan meliputi pembiayaan untuk :
    1. pengembangan/peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan; dan/atau
    2. pengembangan inovasi terkait konten pembelajaran dan metode pembelajaran;
    3. pembiayaan lain yang relevan dalam rangka menunjang pengembangan profesi guru dan tenaga kependidikan.

  7. Pembiayaan langganan daya dan jasa meliputi pembiayaan untuk :
    1. menyewa atau membeli genset atau panel surya, termasuk peralatan pendukungnya sesuai dengan kebutuhan, biaya perawatan dan/atau perbaikan bagi sekolah yang belum ada jaringan listrik atau kondisi listrik tidak stabil;
    2. pembiayaan langganan daya dan jasa dapat digunakan untuk pembelian pulsa, paket data, dan/atau layanan pendidikan daring berbayar bagi pendidik dan/atau Peserta Didik dalam rangka pelaksanaan pembelajaran jarak jauh; dan/atau
    3. pembiayaan dalam rangka pembayaran daya dan/atau jasa yang mendukung operasional sekolah meliputi, pemasangan baru, penambahan kapasitas, pembayaran langganan rutin listrik, air, telepon, internet, atau pembiayaan langganan daya dan jasa lain yang relevan.

  8. Pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah yang meliputi pembiayaan untuk :
    1. perbaikan kerusakan ringan komponen non struktural bangunan sekolah seperti:
      • penutup atap;
      • penutup plafond;
      • kelistrikan;
      • pintu, jendela dan aksesoris lainnya;
      • pengecatan; dan/atau
      • penutup lantai;
    2. perbaikan meubelair, dan/atau pembelian meja dan/atau kursi Peserta Didik atau guru jika meja dan atau kursi yang ada sudah tidak berfungsi dan/atau jumlahnya kurang mencukupi kebutuhan;
    3. perbaikan toilet sekolah, tempat cuci tangan, saluran air kotor dan sanitasi lainnya;
    4. penyediaan sumber air bersih termasuk pompa dan instalasinya bagi sekolah yang belum memiliki air bersih;
    5. pemeliharaan dan/atau perbaikan komputer, printer, laptop, proyektor, dan/atau pendingin ruangan;
    6. pemeliharaan dan/atau perbaikan peralatan praktikum;
    7. pemeliharaan taman dan fasilitas sekolah lainnya;
    8. penyediaan dan perawatan fasilitas/aksesibilitas bagi Peserta Didik berkebutuhan khusus; dan/atau
    9. pembiayaan lain yang relevan dalam rangka pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.

  9. Penyediaan alat multi media pembelajaran meliputi pembiayaan untuk pembelian dan/atau perbaikan :
    1. komputer desktop/work station berupa Personal Computer (PC)/All in One Computer untuk digunakan dalam proses pembelajaran;
    2. printer atau printer plus scanner;
    3. laptop;
    4. Liquid Crystal Display (LCD) proyektor; dan/atau
    5. alat multi media pembelajaran lainnya dalam rangka menunjang pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

  10. Penyelenggaraan kegiatan peningkatan kompetensi keahlian SMK dan SMALB meliputi pembiayaan untuk :
    1. penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi keahlian, sertifikasi kejuruan Peserta Didik SMK atau SMALB;
    2. penyelenggaraan kegiatan sertifikasi kompetensi Peserta Didik SMK atau SMALB;
    3. penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi kemampuan bahasa asing yang berstandar internasional yang diperuntukkan bagi kelas akhir SMK atau SMALB. Penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi kemampuan bahasa asing yang berstandar internasional hanya dapat dilakukan oleh lembaga yang ditunjuk secara resmi;
    4. penyelenggaraan praktik kerja industri atau lapangan bagi Peserta Didik SMK atau SMALB, termasuk perjalanan dinas pembimbing mencari tempat praktek, bimbingan, atau pemantauan Peserta Didik praktek;
    5. kegiatan pemagangan guru dan/atau Peserta Didik di industri untuk masing-masing kompetensi keahlian yang dilaksanakan dalam bentuk:
      • pelatihan kerja di industri;
      • magang di industri untuk menghasilkan uji mutu produk atau jasa dalam merealisasi kesepakatan teaching factory;
      • magang di industri untuk menghasilkan bahan baku teaching factory;
      • mengikuti magang di industri dengan tujuan untuk kerjasama dalam rangka memperoleh lisensi;
      • mengikuti pelatihan mendapatkan sertifikasi dari industri atau lembaga sertifikasi; dan/atau
      • mengikuti magang kerja untuk menjalin kerja sama dengan industri;
    6. penyelenggaraan SMK atau SMALB sebagai lembaga sertifikasi profesi pihak pertama termasuk pendirian dan pengembangan ruang lingkup skema sertifikasi;
    7. pengembangan kerja sama industri dalam rangka peningkatan kompetensi keahlian di SMK atau SMALB; dan/atau
    8. biaya lain yang relevan dalam peningkatan kompetensi keahlian.

  11. Penyelenggaraan kegiatan dalam mendukung keterserapan lulusan SMK dan SMALB meliputi pembiayaan untuk :
    1. penyelenggaraan bursa kerja khusus SMK atau SMALB termasuk perjalanan dinas pengelola bursa kerja khusus SMK atau SMALB untuk pengembangan kerjasama, verifikasi, pendampingan ke industri, dan/atau evaluasi;
    2. pemantauan kebekerjaan lulusan (tracer study) SMK atau SMALB termasuk perjalanan dinas; dan/atau
    3. pembiayaan lain yang relevan dalam rangka menunjang penyelenggaraan kegiatan yang dapat mendukung keterserapan lulusan.

Sumber : Permendikbudristek RI No. 2 Tahun 2022