Ekosistem Dalam Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Satuan Pendidikan


Ekosistem Dalam Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila di Satuan Pendidikan

A. Budaya Satuan Pendidikan

  1. Berpikiran Terbuka
  2. Pembelajaran yang inovatif sering kali terhambat oleh adanya budaya kontraproduktif seperti tidak senang menerima masukan atau menutup wawasan terhadap berbagai bentuk perbedaan. Budaya negatif tersebut tidak akan mendukung terselenggaranya kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang efektif dan berdampak. Oleh karenanya, satuan pendidikan diharapkan dapat menghidupkan budaya senang menerima masukan, terbuka terhadap perbedaan, serta berkomitmen terhadap setiap upaya perbaikan untuk perubahan ke arah yang lebih baik.

  3. Senang Mempelajari Hal Baru
  4. Pada dasarnya perkembangan setiap individu sebagai seorang pembelajar akan terhenti jika ia tidak lagi senang mempelajari hal baru. Oleh karenanya, kemampuan memelihara rasa ingin tahu dan menemukan kepuasan saat menemukan hal baru adalah bagian dari budaya yang perlu dihidupkan di lingkungan satuan pendidikan. Kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang merupakan program projek akan berjalan secara optimal jika setiap individu memiliki kesenangan untuk mempelajari hal baru dan mengembangkan diri secara terusmenerus. Harapannya, kegiatan projek ini pada akhirnya dapat membantu tercapainya karakter peserta didik sepanjang hayat pada setiap individu yang terlibat di dalamnya.

  5. Kolaboratif
  6. Kegiatan pembelajaran berbasis projek yang dinamis membutuhkan lingkar sosial yang mendukung dalam pelaksanaannya. Dalam hal ini budaya kolaboratif menjadi hal yang penting untuk dibangun dibandingkan dengan budaya kompetitif. Diharapkan budaya kolaboratif dapat mendorong semangat senang bekerja sama, saling mengapresiasi, dan saling memberikan dukungan satu sama lain. Lebih jauh, upaya kolaboratif juga perlu dilakukan antar berbagai elemen kunci dalam tri sentra pendidikan (keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat) sehingga pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila akan berlangsung secara menyeluruh dan optimal.


B. Peran Pemangku Kepentingan

  1. Kepala Satuan Pendidikan
    1. Membentuk tim projek dan turut merencanakan projek.
    2. Mengawasi jalannya projek dan melakukan pengelolaan sumber daya satuan pendidikan secara transparan dan akuntabel.
    3. Membangun komunikasi untuk kolaborasi antara orang tua peserta didik, warga satuan pendidikan, dan narasumber pengaya projek: masyarakat, komunitas, universitas, praktisi, dan sebagainya.
    4. Mengembangkan komunitas praktisi di satuan pendidikan untuk peningkatan kompetensi pendidik yang berkelanjutan.
    5. Melakukan coaching secara berkala bagi pendidik.
    6. Merencanakan, melaksanakan, merefleksikan, dan melakukan evaluasi pengembangan projek dan asesmen yang berpusat pada peserta didik.

  2. Pendidik
    1. Perencana projek
      Melakukan perencanaan projek, penentuan alur kegiatan, strategi pelaksanaan, dan penilaian projek.
    2. Fasilitator
      Memfasilitasi peserta didik dalam menjalankan projek yang sesuai dengan minatnya, dengan pilihan cara belajar dan produk belajar yang sesuai dengan preferensi peserta didik.
    3. Pendamping
      Membimbing peserta didik dalam menjalankan projek, menemukan isu yang relevan, mengarahkan peserta didik dalam merencanakan aksi yang berkelanjutan.
    4. Narasumber
      Menyediakan informasi, pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan peserta didik dalam melaksanakan projek.
    5. Supervisi dan konsultasi
      Mengawasi dan mengarahkan peserta didik dalam pencapaian projek, memberikan saran dan masukan secara berkelanjutan untuk peserta didik, dan melakukan asesmen performa peserta didik selama projek berlangsung.
    6. Moderator
      Memandu dan mengantarkan peserta didik dalam diskusi.

  3. Peserta Didik
    1. Menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
    2. Berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai minat dan kelebihan yang dimiliki.

  4. Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota
    1. Memastikan satuan pendidikan memiliki sumber daya dan sarana dan prasarana yang cukup memadai untuk pelaksanaan pembelajaran paradigma baru, khususnya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
    2. Memberikan dukungan untuk peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan kebutuhan dan secara berkelanjutan.
    3. Memastikan hasil asesmen dipergunakan sebagai umpan balik dalam pelaksanaan projek.
    4. Memastikan keterlibatan dan sinergi antarpemangku kepentingan berjalan dengan baik untuk mendukung projek.
    5. Mengawasi apakah projek sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

  5. Pengawas
    1. Mengawasi apakah projek sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
    2. Memberikan pendampingan dan pembinaan kepada satuan pendidikan.
    3. Memberikan informasi terbaru berkaitan dengan kebijakan pendidikan khususnya yang berhubungan dengan kurikulum dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
    4. Memberikan solusi alternatif ketika satuan pendidikan mengalami kendala dalam menjalankan projek.

  6. Komite Satuan Pendidikan
  7. Memberikan pengawasan dan dukungan terkait pelaksanaan projek di satuan pendidikan.

  8. Masyarakat (Orang tua, Mitra)
    1. Menjadi sumber belajar yang bermakna bagi para peserta didik dengan terlibat dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
    2. Membantu dalam menemukan atau mengidentifikasi isu atau masalah yang ada, memberikan informasi sebagai narasumber atau menyediakan bukti-bukti dari isu tersebut.

C. Memberikan Penguatan Kapasitas Tim Projek

Sangatlah penting bagi semua pendidik dan tenaga kependidikan yang terlibat dalam pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila untuk memiliki pemahaman terhadap tujuan dan manfaat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Untuk itu, satuan pendidikan dapat memberikan pelatihan dan pengembangan kapasitas pendidik sebagai penguatan pemahaman atas pembelajaran berbasis projek.

Pelatihan dan pengembangan ini dapat dilaksanakan secara mandiri oleh satuan pendidikan, bekerja sama denganmitra yang ada di lingkungan satuan pendidikan atau mencari narasumber yang dapat memberikan penguatan kapasitas secara luring ataupun daring. Pelatihan ini dapat pula dibuat berseri dan sebaiknya dilaksanakan secara berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan belajar pendidik.

  1. Pelatihan Dasar
    1. Pembelajaran Berbasis Projek
      • Pengertian Pembelajaran Berbasis Projek
      • Manfaat Pembelajaran Berbasis Projek
      • Langkah-langkah pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Projek
      • Contoh Pembelajaran Berbasis Projek di satuan pendidikan lain
      • Manajemen projek

    2. Strategi Asesmen dan Penilaian
    3. Strategi Bertanya
      • Tipe-tipe pertanyaan
      • Membuat pertanyaan yang mendorong proses inkuiri peserta didik
      • Strategi bertanya efektif

    4. Strategi Pendampingan
      • Cara memfasilitasi belajar peserta didik tanpa menggurui
      • Mengasah kemampuan peserta didik untuk dapat mengatur waktu dan pekerjaan
      • Pemberian umpan balik
      • Membangun inisiatif peserta didik
      • Mendorong peserta didik untuk mengambil tantangan

    5. Strategi Refleksi
      • Pertanyaan pemantik refleksi
      • Berbagai strategi dalam melakukan refleksi (Berpasangan dan Berbagi, 3-2-1, Tiket Keluar, Tweet, menulis jurnal, berdiskusi kelompok, dan strategi refleksi lainnya)

  2. Pelatihan Lanjutan
    1. Manajemen Kelas
      • Belajar dalam kelompok besar dan kecil
      • Tata letak area belajar (di dalam atau di luar kelas)
      • Pembagian jadwal belajar bersama dan mandiri

    2. Mengajar Kolaboratif atau Team Teaching
      • Manfaat mengajar kolaboratif
      • Tipe-tipe mengajar kolaboratif
      • Karakteristik mengajar kolaboratif

    3. Proses Pelibatan Mitra dalam Ekosistem Belajar
      • Langkah-langkah melibatkan masyarakat dan lingkungan satuan pendidikan
      • Administrasi dan dokumentasi yang dibutuhkan

    4. Proses Desain Projek
      • Pengertian proses berpikir desain
      • Langkah-langkah proses berpikir desain
      • Alur desain
      • Referensi dan tip

    5. Diferensiasi Belajar
      • Memahami tahap perkembangan belajar peserta didik
      • Mengidentifikasi preferensi cara belajar dan minat peserta didik
      • Pembagian kelompok belajar

    6. Budaya Belajar Positif
      • Nilai-nilai dalam budaya
      • Belajar positif
      • Strategi dalam membangun budaya belajar positif

    7. Perayaan Hasil Belajar
      • Manfaat perayaan belajar
      • Macam-macam bentuk perayaan belajar

Sumber:
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA)
Kemendikbudristekdikti