Evaluasi dan Tindak Lanjut Projek


Evaluasi dan Tindak Lanjut Projek

A. Prinsip Evaluasi Implementasi Projek

Hal yang harus diperhatikan dalam evaluasi implementasi projek penguatan Profil Pelajar Pancasila:

  1. Evaluasi implementasi projek bersifat menyeluruh. Evaluasi ini bukan hanya terhadap pembelajaran peserta didik, tetapi juga terhadap proses pembelajaran pendidik dalam menyiapkan aktivitas projek, dan kesiapan satuan pendidikan serta warga satuan pendidikan lain dalam menjalankan projek.
  2. Evaluasi implementasi projek fokus kepada proses dan bukan hasil akhir. Jadi tolok ukur dari evaluasi adalah perkembangan dan pertumbuhan diri peserta didik, pendidik, dan satuan pendidikan. Misalnya:
    • Untuk peserta didik, yang dievaluasi bukanlah berapa banyak peserta didik mendapatkan nilai akhir yang tinggi atau kualitas produk, tetapi yang dievaluasi adalah bagaimana dan seberapa jauh peserta didik mengalami pembelajaran dan berkembang sebagai individu selama projek berjalan.
    • Untuk pendidik, perkembangan yang bisa diukur adalah kemampuan pendidik dalam merancang aktivitas pembelajaran berbasis projek.
    • Untuk satuan pendidikan, perkembangan yang bisa diukur adalah tingkat kesiapan satuan pendidikan dan kesinambungan pelaksanaan pembelajaran berbasis projek, serta kerja sama tim fasilitasi projek.
  3. Tidak ada bentuk evaluasi yang mutlak dan seragam. Setiap satuan pendidikan memiliki kesiapan pelaksanaan projek yang berbeda, begitu juga dengan kesiapan pendidik dan peserta didiknya dalam mengikuti pembelajaran berbasis projek. Oleh karena itu, evaluasi implementasi projek seyogyanya dikembangkan dengan menyesuaikan konteks satuan pendidikan. Satuan pendidikan dan pendidik yang sudah terbiasa menjalankan pembelajaran berbasis projek tentu akan mempunyai sasaran perkembangan yang berbeda dengan satuan pendidikan dan pendidik yang baru memulai proses pembelajaran berbasis projek, sehingga tidak bisa disamakan.
  4. Gunakan berbagai jenis bentuk asesmen yang dilakukan tersebar selama projek dijalankan untuk mendapatkan gambaran yang lebih menyeluruh. Hindari menggunakan hanya satu jenis asesmen yang hanya dilakukan di akhir projek.
  5. Libatkan peserta didik dalam evaluasi. Keterlibatan peserta didik penting agar peserta didik merasakan rasa kepemilikan terhadap projek, juga agar evaluasi lebih menyeluruh.

B. Alat dan Metode Evaluasi Implementasi Projek

  1. Refleksi awal, tengah, dan akhir. Pendidik, peserta didik, dan satuan pendidikan dapat mengisi lembar refleksi di awal, pertengahan, dan akhir pelaksanaan projek untuk menilai perkembangan pembelajaran dan pengajaran. Refleksi di awal projek dapat membantu pendidik mengukur pengetahuan awal peserta didik dan membantu pendidik menyiapkan projek yang sesuai dengan kemampuan peserta didik. Refleksi di pertengahan dapat memberikan pendidik dan peserta didik umpan balik mengenai proses perkembangan pembelajaran. Refleksi di akhir projek juga dapat memberikan gambaran bagi pendidik, peserta didik, dan satuan pendidikan hal-hal yang sudah berjalan dengan baik dan hal-hal yang perlu perbaikan.
  2. Refleksi dan diskusi dua arah. Pendidik dan peserta didik dapat merefleksikan dan mendiskusikan perkembangan bersama. Bukan hanya pendidik yang memberikan penilaian secara sepihak, tetapi pendidik juga mendengarkan pandangan peserta didik mengenai perkembangan diri mereka sendiri juga proses pengajaran pendidik. Pandangan peserta didik ini dapat membuat peserta didik merasa "didengarkan" dan pendidik juga mendapatkan masukan penyempurnaan pengajaran di projek berikutnya.
  3. Refleksi melalui observasi dan pengalaman. Pendidik dan peserta didik dapat melakukan observasi secara berkelanjutan selama projek berlangsung dan menuangkan pengalaman mereka dalam bentuk tulisan di jurnal dan/atau portofolio.
  4. Refleksi menggunakan rubrik. Rubrik yang efektif dapat memandu proses refleksi menjadi lebih terarah dan objektif.
  5. Laporan perkembangan peserta didik. Laporan ini seyogyanya diuraikan secara terperinci sesuai dengan perkembangan diri individual peserta didik sehingga mereka memahami dengan jelas apa yang harus dikembangkan.

Contoh Lembar Refleksi Peserta Didik

Nama:

Fasilitator kelompok:

UraianSSSTSSTS
Aku terlibat aktif dalam projek ini
Suasana projek membuatku bersemangat untuk belajar dan tahu lebih banyak
Aku nyaman untuk mengungkapkan pendapat selama projek ini
Pembelajaran dalam projek ini membekali diriku sebagai warga yang baik
Waktu projek memadai untuk aku memahami isu yang ada di sekitarku
Diskusi di kelompokku berjalan asyik dan membuat pengetahuanku kaya
Fasilitator pada projek ini membantuku dalam belajar dan berproses
Metode yang digunakan pada projek ini seru dan menyenangkan
Keterampilanku bertambah pada projek ini
Masukan/pendapat lain untuk projek ini:
Berikan tiga kata yang menggambarkan projek ini:

Keterangan:
SS: Sangat Setuju
S: Setuju
TS: Tidak Setuju
STS: Sangat Tidak Setuju

C. Tindak lanjut dan Keberlanjutan Projek

Setelah satuan pendidikan dan pendidik merasa nyaman dan siap dengan pelaksanaan pembelajaran berbasis projek, ada beberapa contoh tindak lanjut yang bisa dilakukan untuk meningkatkan dampak projek.

  1. Menjalin kerja sama dengan pihak mitra di luar satuan pendidikan, seperti orang tua, satuan pendidikan lain, juga komunitas, organisasi, dan pemerintah lokal, nasional, bahkan internasional. Kerja sama ini bertujuan untuk meningkatkan potensi dampak dari aksi dan praktik baik yang sudah dimulai, yang awalnya hanya berpusat pada lingkungan satuan pendidikan untuk bisa diperluas ke ruang lingkup lebih besar, seperti sekitar satuan pendidikan, kecamatan, kota, lalu nasional dan internasional.
  2. Mengajak warga satuan pendidikan untuk meneruskan aksi dan praktik baik yang sudah dijalankan selama projek. Misalnya: dalam projek "Sampahku, Tanggung jawabku", praktik baik dalam mengurangi dan mengorganisasi sampah dapat diteruskan dan menjadi kebudayaan dan kebiasaan baik satuan pendidikan.
  3. Mengintegrasikan berbagai projek yang ada agar saling mendukung dan bukan berkompetisi. Misalnya: jika peserta didik kelas VII menjalankan projek "Sampahku, Tanggung jawabku" dan peserta didik kelas IX menjalankan projek "Mengurangi Jejak Karbon", pihak satuan pendidikan dapat membantu memfasilitasi kerja sama antarpeserta didik dari kedua projek untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dan pengetahuan peserta didik mengenai "Gaya Hidup Berkelanjutan". Kerja sama ini juga dapat membuat kedua projek mempunyai dampak yang lebih besar.
  4. Mengajak warga satuan pendidikan untuk memikirkan cara mengoptimalkan dampak dan manfaat projek. Proses ini dapat mendorong warga satuan pendidikan, terutama peserta didik untuk menjadi agen perubahan sosial yang aktif terlibat menyelesaikan masalah sosial yang ada di masyarakat. Satuan pendidikan dalam hal ini dapat memaksimalkan perannya sebagai bagian penting dalam bermasyarakat dan bernegara. Misalnya, peserta didik dapat diajak untuk menggunakan berbagai media sosial secara positif dengan mengampanyekan aksi dan menyebarkan praktik baik yang sudah dimulai.

Sumber:
Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA)
Kemendikbudristekdikti