Program Perjenjangan Buku untuk Meningkatkan Literasi Membaca


Program Perjenjangan Buku untuk Meningkatkan Literasi Membaca

Program Perjenjangan Buku menjadi komitmen Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam memperkuat literasi sebagai keterampilan dasar yang penting dan wajib dimiliki oleh siswa Indonesia. Perjenjangan Buku diatur dalam Peraturan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Nomor 30 Tahun 2022. Aturan tersebut juga merupakan salah satu wujud implementasi Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan Nasional.

Dalam aturan ini dijelaskan bahwa Buku Berjenjang adalah buku yang berisikan materi teks/ gambar dan bahasa yang meningkat secara bertahap dari yang sederhana hingga lebih rumit sebagai tantangan membaca.

Berikut ini 5 (lima) Perjenjangan Buku dari tingkat dini hingga mahir, yaitu:

  1. Jenjang A (Pembaca Dini): jenjang pembaca yang baru kali pertama mengenal buku yang memerlukan perancah/ scaffolding untuk mendampingi anak membaca.
  2. Jenjang B (Pembaca Awal): jenjang pembaca yang memerlukan perancah/ scaffolding dan mampu membaca teks berupa kata/ frasa dengan kombinasi bunyi huruf, klausa, dan kalimat sederhana.
  3. Jenjang C (Pembaca Semenjana): jenjang pembaca yang mampu membaca teks secara lancar berbentuk paragraf dalam satu wacana.
  4. Jenjang D (Pembaca Madya): jenjang pembaca yang mampu memahami beragam teks dengan tingkat kesulitan menengah.
  5. Jenjang E (Pembaca Mahir): jenjang pembaca yang mampu membaca secara analitis dan kritis berbagai sumber bacaan untuk menyintesis pemikiran secara lebih baik.

A. Manfaat Perjenjangan Buku

Perjenjangan Buku merupakan sebuah upaya memberikan bahan-bahan bacaan yang disesuaikan dengan tahap kemampuan, perkembangan, dan minat pembaca. Juga disesuaikan dengan tingkat kesulitan, kompleksitas, dan konten yang cocok untuk memastikan pembaca dapat mengakses, memahami, dan menikmati isi buku dengan baik.

Perjenjangan Buku penting untuk membantu membangun keterampilan membaca, meningkatkan pemahaman, memicu imajinasi dan kreativitas, memperluas pengetahuan, dan membantu meningkatkan kecakapan berpikir kritis para siswa.

Dengan memilih buku yang tepat, perjenjangan buku membantu membentuk minat baca yang kuat, memperluas wawasan, dan membantu pembaca dalam pengembangan diri serta perkembangan kognitif dan emosional mereka.

Untuk menjadikan seorang anak yang literat, maka harus diawali dari menumbuhkan motivasi atau minat membacanya terlebih dahulu. Tidak mungkin seseorang mampu membaca apabila tidak ada minat.

Oleh karena itu Perjenjangan Buku sangat bermanfaat sebab setiap anak dengan kemampuan membacanya akan mendapatkan buku yang tepat dan buku bacaan bermutu untuknya. Setelah itu anak-anak pun akan senang datang ke sekolah, senang untuk melihat-lihat dan memilih buku sendiri, sehingga motivasi belajarnya pun meningkat.


B. Karakteristik Perjenjangan Buku

Terdapat 2 (dua) karakteristik buku yang mendukung Perjenjangan Buku, di antaranya adalah buku ramah cerna (decodable book) dan buku berjenjang (leveled book).

Perlu dipahami bahwa rentang usia bukan acuan utama dalam Program Perjenjangan Buku, namun berdasar pada kemampuan membaca anak. Sebab bisa saja kelompok anak di suatu daerah memiliki kemampuan membaca yang lebih baik, atau justru sebaliknya.


C. Pelaksanaan Perjenjangan Buku

Pelaksanaan program Perjenjangan Buku hendaknya dijalankan dengan baik dan penuh kesadaran karena peserta didik memerlukan buku-buku yang sesuai dengan tahap kemampuannya. Dengan demikian mereka dapat menikmati perjalanan membaca yang bermanfaat dan menyenangkan, hingga kemudian akan berdampak positif pada budaya membaca dan program pengembangan budaya literasi ke depan.

Untuk mendapatkan dampak secara maksimal, diperlukan strategi peningkatan minat baca melalui:

  • Pendekatan dari guru ke murid, dan pendekatan dari orang tua ke anaknya sesuai minat dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari
  • Dari segi bahasa pengantar, gunakanlah bahasa ibu atau bahasa daerah agar anak-anak lebih tertarik dan lebih terangkul
  • Dari segi teknis, guru dan orang tua sebaiknya tidak langsung fokus pada teks, namun pertama-tama mengajak anak untuk melihat-lihat gambar ditambah dengan perantara objek nyata seperti hewan dan tumbuhan.

Untuk menunjang Program Perjenjangan Buku, minat membaca dan cara meningkatkan minat membaca anak menjadi faktor yang sangat penting. Kecintaan membaca perlu ditanamkan sejak dini karena merupakan modal dan faktor kunci seseorang untuk memahami beragam informasi.

Untuk mendorong minat baca anak, banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai orang dewasa. Pertama-tama kita harus menjadi contoh yang menunjukkan bahwa kita suka dan menikmati proses membaca, kita pun bisa mengajak anak membaca buku bersama dan menanamkan pemahaman bahwa buku itu bermanfaat dan membaca buku itu menyenangkan.

Selain itu, kita juga bisa membacakan buku secara nyaring (read aloud) kepada anak, mengajak anak berpartisipasi aktif dalam proses memilih buku, mengajak anak berdialog tentang buku yang dibaca, dan menata buku semenarik mungkin.