Mengenalkan Literasi dalam AKM Kepada Peserta Didik


Kegiatan mengenalkan literasi dalam AKM kepada peserta didik di satuan pendidikan merupakan bagian dari upaya program membenahi literasi melalui asesmen dan pembelajaran.

Beberapa cara dapat ditempuh agar peserta didik dapat memahami literasi dan mampu mengerjakan soal literasi dalam AKM (Asesmen Kompetensi Minimum). Mari kita simak paparan di bawah ini.

  1. Siswa menemukan informasi dalam teks
  2. Strategi yang perlu untuk dilakukan agar siswa dapat menemukan informasi dalam teks, yaitu:

    1. Pahami terlebih dahulu kemampuan membaca siswa. Berikan pendampingan khusus bagi siswa yang memiliki kemampuan rendah.
    2. Pahami jenjang kosakata siswa. Bisa jadi siswa memiliki kosakata yang rendah karena terbiasa dengan bahasa ibu atau bahasa daerah yang berbeda dengan teks yang dibaca. Sebagai perancah, guru dapat memberikan bahan bacaan berbahasa ibu.
    3. Guru perlu membiasakan siswa untuk menuliskan atau menandai kata kunci pada teks.

  3. Siswa memahami isi teks
  4. Cara agar siswa dapat memahami isi teks:

    1. Saat siswa belum bisa memahami atau menginterpretasi isi teks, guru dapat mengajukan beberapa pertanyaan terkait bahan bacaan atau teks yang akan dibaca.
    2. Guru dapat meminta siswa untuk menuliskan pemahaman mereka tentang isi teks dan mendiskusikannya dengan siswa.
    3. Guru dapat mengecek pemahaman siswa dengan meminta mereka untuk mengaitkan pemahaman mereka dengan konteks kehidupan sehari-hari.

  5. Kontribusi guru mata pelajaran
  6. Semua guru mata pelajaran dapat berkontribusi dalam penguatan kecakapan literasi siswa.

    Guru non bahasa dapat menggunakan buku non teks dalam pembelajaran, mengenalkan siswa dengan teks multimoda (teks, grafis, video) baik sebagai bahan bacaan maupun produk pembelajaran, dan memanfaatkan koleksi perpustakaan dalam pembelajaran non bahasa.

    Misalnya, guru dapat menggunakan strategi jurnal interaktif dalam memahami kebudayaan daerah pada mata pelajaran IPAS, atau strategi rumus kesimpulan pada mata pelajaran sejarah.


  7. Membaca bersama dan terbimbing
    1. Kegiatan Membaca Bersama
    2. Guru membangun koneksi antara siswa dengan buku melalui beberapa kegiatan, antara lain:

      • Guru meminta siswa melakukan prediksi cerita dengan mengajak mereka menghubungkan gambar di sampul buku dengan judul yang tertera.
      • Mengajak siswa memprediksi judul dengan mengamati gambar sampul.
      • Mengajukan pertanyaan pemantik terkait materi di buku yang akan dibacakan.
      • Mendiskusikan makna kosakata baru yang didengar atau ditemukan siswa di dalam bacaan.
      • Guru mendiskusikan materi buku dengan beberapa pertanyaan pemantik.

    3. Kegiatan Membaca Terbimbing
      • Guru perlu melihat indikator pencapaian per fase.
      • Guru melakukan kegiatan membaca dengan memperhatikan indikator pencapaian siswa.
      • Guru menggunakan buku bacaan berjenjang.
      • Guru membantu anak memahami bacaan dengan bantuan gambar.
      • Lakukan asesmen formatif setelah beberapa waktu. Berdasarkan hasil asesmen tersebut, guru dapat mempertimbangkan untuk menaikkan level baca siswa.

  8. Aturan dalam menyimak bacaan
  9. Cara dan aturan menyimak bacaan, antara lain:

    1. Menyimak merupakan kemampuan yang sangat penting bagi siswa.
    2. Dengan menyimak, siswa bisa menambah kosakata dan pengetahuannya.
    3. Kemampuan menyimak bisa dilatih melalui kegiatan membaca nyaring (read aloud).
    4. Dengan mendengarkan sebuah bacaan yang disertai gambar menarik, siswa akan terdorong untuk menaruh perhatian lebih besar terhadap apa yang disampaikan oleh guru.

  10. Menanggapi bacaan
  11. Cara menanggapi bacaan, antara lain:

    1. Siswa bisa diajak mengeksplorasi aneka ragam kegiatan agar pelajaran lebih menarik.
    2. Untuk merancang sebuah kegiatan yang kreatif, pertama-tama guru perlu melihat tujuan kegiatan. Tujuan kegiatan menanggapi bacaan antara lain untuk memperdalam kemampuan siswa memahami bacaan dan memicu munculnya kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
    3. Ada beberapa kegiatan yang bisa dilakukan, di antaranya membuat ulasan, mengurutkan peristiwa dengan gambar berseri, mengisi peta cerita, mengembangkan gagasan dalam bacaan, menulis ulang cerita dalam versi sendiri, alih wahana bacaan menjadi komik/ infografis/ foto, dan lainnya.

  12. Menulis ulang cerita
  13. Menulis ulang sebuah cerita yang dibaca atau didengar dengan versi sendiri bisa menjadi kegiatan alternatif seusai guru membacakan sebuah cerita. Dalam kegiatan ini, siswa akan mengembangkan beberapa kemampuan, yakni:

    1. memahami bacaan
    2. menulis kreatif
    3. berimajinasi dan kreativitas berpikir

    Adapun langkah menulis ulang cerita yang dibaca atau didengar adalah sebagai berikut:

    1. Guru membacakan sebuah cerita atau siswa membaca sebuah cerita.
    2. Guru mengajak siswa berdiskusi mengenai ide-ide kreatif yang bisa mereka gunakan untuk menulis ulang cerita tersebut.
    3. Guru memberikan sebuah contoh reka ulang cerita sederhana.
    4. Guru mengajak siswa menulis cerita secara kreatif, misalnya menulis peristiwa dari sudut pandang salah tokoh pendamping atau figuran dalam cerita.

Sumber:
Benahi Literasi Melalui Pembelajaran dan Asesmen
Kemendikbudristek 2023